Jakarta: Warga Israel menggelar aksi protes di seluruh negeri pada Sabtu, 21 Desember 2024, menuntut pengunduran diri kepala otoritas Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya.
Para demonstran menuduh pemerintahan Netanyahu menghalangi tercapainya gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Gaza.
Ratusan ribu orang mengkritik Netanyahu, mengulangi tuntutan mereka agar pemerintahannya, yang disebut sebagai 'pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel' mengundurkan diri serta mengadakan pemilu dini.
Aksi protes berlangsung di Tel Aviv, Haifa, Beersheba, Yerusalem Barat, dan berbagai daerah lainnya.
Protes utama berpusat di sekitar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, di mana para demonstran membawa spanduk, poster, dan plakat yang mengecam Netanyahu serta anggota pemerintahannya.
Saat berbicara kepada demonstran di Jalan Kaplan dekat kementerian tersebut, pemimpin oposisi sekaligus mantan kepala otoritas pemerintahan Yair Lapid berjanji untuk 'menjatuhkan' pemerintah dalam pemilu.
Lapid menegaskan bahwa mereka tidak akan bernegosiasi dengan pemerintahan Netanyahu dan tidak akan mundur.
"Kami akan menang. Bibi (Netanyahu) sebenarnya tidak semakin kuat. Rakyat tidak mendukung mereka. Tidak ada pemilu karena mereka takut akan hasil pemilu karena mereka tahu kebenarannya," ujarnya. Sumber: Anadolu
Dok. AFP PHOTO/Jack Guez Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News