Truk BBM Meledak, 62 Orang Meninggal Terbakar

Jakarta: Sebuah ledakan truk bahan bakar minyak (BBM) di Haiti, Selasa, 14 Desember 2021 waktu setempat, mengakibatkan sedikitnya 62 orang meninggal dunia. Banyaknya korban jiwa setelah orang-orang mengerumuni truk tangki untuk mengumpulkan bensin yang tumpah.

Ledakan di kota kedua di Haiti, Cap-Haitien, adalah bencana terbaru yang melanda negara Karibia yang dilanda kemiskinan, terbelah oleh kekerasan geng dan kelumpuhan politik.

Perdana Menteri Ariel Henry yang mengunjungi tempat kejadian itu, mengatakan hatinya hancur setelah bertemu dengan beberapa dari lusinan orang yang terluka di rumah sakit setempat. Henry menyatakan masa berkabung nasional setelah ledakan tersebut.

Gambar-gambar menunjukkan sisa-sisa truk yang hangus di daerah Kota Samarie, sementara puluhan bangunan di sekitarnya terbakar dan terkoyak akibat ledakan.

Massa berkumpul di lokasi, di mana beberapa jenazah ditinggalkan di jalan dalam kantong mayat. "Kami sekarang menghitung 62 kematian," kata Wakil Wali Kota Patrick Almonor, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang masih mencari korban di gedung-gedung terdekat di Cap-Haitien, di pantai utara negara itu.

Almonor menggambarkan adegan mengerikan dalam ledakan itu, dengan mengatakan dia telah melihat lusinan orang terbakar hidup-hidup dan mustahil untuk mengidentifikasi mereka. Truk tersebut diduga terbalik setelah pengemudi kehilangan kendali saat membelok untuk menghindari sepeda motor.

Departemen perlindungan sipil Haiti mengkonfirmasi bahwa truk itu terguling -- dan orang yang lewat bergegas untuk mengambil BBM yang tumpah, komoditas langka di tengah kekurangan bahan bakar parah yang disebabkan oleh cengkeraman geng kriminal di ibu kota Port-au-Prince.

"Menyusul kecelakaan ini, warga sipil mengambil kesempatan untuk mengumpulkan BBM dengan mengisi wadah darurat - menyebabkan ledakan mengerikan yang menyebabkan banyak korban dan kerusakan material yang besar," katanya. 

Rumah Sakit Universitas Justinien kewalahan dengan banyaknya pasien yang dirawat di RS tersebut. "Kami tidak memiliki kemampuan untuk merawat jumlah orang yang mengalami luka bakar parah," kata seorang perawat kepada AFP. "Saya khawatir kita tidak akan bisa menyelamatkan mereka semua." 

Seorang dokter di RS mengatakan kepada stasiun radio lokal Magik9 bahwa dua orang telah meninggal di sana dan 40 pasien lainnya terluka parah.  "Orang-orang terbakar lebih dari 60 persen tubuh mereka," katanya. AFP PHOTO/Cap-Haitien City Hall/Richard Pierrin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News