Banjir di Bangladesh Memburuk, 3 Juta Warga Terlantar, 2 Tewas

Jakarta: Hujan monsun yang tak henti-hentinya dan banjir telah membuat hampir tiga juta warga Bangladesh terlantar, dua orang tewas, menenggelamkan wilayah yang luas dan merusak rumah serta infrastruktur.

Penduduk Bangladesh mengungsi dengan barang-barang mereka menggunakan perahu dan transportasi darurat lainnya saat air setinggi lutut memasuki rumah mereka.

Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir (FFWC) telah memperingatkan bahwa dengan hujan yang terus berlanjut, permukaan air dapat naik lebih jauh selama 24 jam ke depan, meningkatkan kekhawatiran tentang banjir dan pengungsian tambahan.

"Konektivitas jalan di beberapa wilayah terputus, mengisolasi masyarakat dan menghambat upaya bantuan," kata pejabat penanggulangan bencana dan bantuan.

Distrik yang paling terkena dampak di Bangladesh termasuk Feni, Moulvibazar, Habiganj, Comilla dan Chittagong, di mana lima sungai utama mengalir di atas tingkat bahaya, kata FFWC. 

"Saya belum pernah melihat air sebanyak ini dalam 20 tahun terakhir. Semua yang ada di rumah saya hancur karena air telah naik hingga setinggi pinggang," kata Mohammad Masum, seorang warga distrik Feni.

Sebuah analisis pada tahun 2015 oleh World Bank Institute memperkirakan bahwa 3,5 juta orang di Bangladesh, salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim di dunia, berisiko mengalami banjir sungai tahunan. Para ilmuwan mengaitkan memburuknya peristiwa bencana tersebut dengan perubahan iklim. AFP PHOTO/Mahfuzul Hasan/Zakir Hossain Chowdhury

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News