Wuhan: Setahun yang lalu, sebuah pemberitahuan yang dikirim ke ponsel pintar milik warga Wuhan pada pukul 2 pagi. Pemberitahuan itu mengumumkan penguncian (lockdown) pertama yang berlangsung selama 76 hari di dunia, akibat virus korona (Covid-19).
Kota Wuhan, yang menjadi pusat industri dan transportasi di Tiongkok, mendadak lumpuh dalam semalam.
Namun, pada Sabtu, 23 Januari 2021, pagi, penduduk Kota Wuhan kini sedang menikmati hidup. Di sebuah taman di samping Sungai Yangtze, terlihat banyak orang yang sedang berolahraga. Ada pula yang sedang berlatih tai chi.
Sebagian besar kehidupan sudah kembali normal, khususnya di kota berpenduduk 11 juta itu, bahkan ketika seluruh dunia bergulat dengan penyebaran varian virus yang lebih menular.
Lalu lintas memang sepi di Wuhan tapi tidak ada penghalang yang dipasang seperti setahun lalu, untuk mengisolasi lingkungan dan memaksa orang kembali ke rumah dan apartemen mereka.
Kota Wuhan telah menyumbang sebagian besar dari total 4.635 kematian di Tiongkok akibat Covid-19, jumlah yang sebagian besar tetap statis selama berbulan-bulan.
Meski kota ini sebagian besar telah bebas dari wabah lebih lanjut sejak penguncian dicabut pada 8 April 2020, tetapi pertanyaan tentang asal-usul virus corona dan apakah otoritas China bertindak dengan cepat dan transparan masih terus dipertanyakan.
Walau begitu, Wuhan dipuji karena pengorbanannya dalam melayani bangsa, mengubahnya menjadi semacam Stalingrad dalam perang China melawan virus. Keberhasilan Wuhan juga tertuang dalam buku, dokumenter, acara TV, dan apresiasi dari para pejabat termasuk kepala negara dan pemimpin Komunis Partai Xi Jinping.
Tetapi, Tiongkok pada Sabtu masih mengumumkan 107 kasus infeksi. Provinsi utara Heilongjiang menyumbang angka terbesar, 56 kasus. Beijing dan pusat keuangan di timur Shanghai melaporkan 3 kasus baru di antara pengujian massal, penguncian rumah sakit dan kompleks perumahan yang terafiliasi dengan virus belakangan ini.
Jelang Imlek, Tahun Baru China bulan depan, pihak berwenang mewaspadai potensi lonjakan baru kasus infeksi akibat Covid-19. Otoritas mengimbau kepada orang-orang untuk tidak bepergian dan menghindari pertemuan sebanyak mungkin. AFP Photo/Hector Retamal Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News