Jemaah Muslim berbondong-bondong ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem untuk salat Jumat kedua Ramadan, di bawah kehadiran banyak polisi Israel, sebuah tanda ketegangan yang mengintai di kota suci tersebut.
Jemaah Muslim berbondong-bondong ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem untuk salat Jumat kedua Ramadan, di bawah kehadiran banyak polisi Israel, sebuah tanda ketegangan yang mengintai di kota suci tersebut.
“Kami merasa beruntung berada di Al-Aqsa sementara ratusan ribu orang kehilangan akses ke sana,” kata Mustafa al-Sheikh, seorang warga Palestina berusia 62 tahun yang melakukan perjalanan bersama istrinya dari Anata, sebuah kota dekat Yerusalem di wilayah pendudukan Tepi Barat.
“Kami merasa beruntung berada di Al-Aqsa sementara ratusan ribu orang kehilangan akses ke sana,” kata Mustafa al-Sheikh, seorang warga Palestina berusia 62 tahun yang melakukan perjalanan bersama istrinya dari Anata, sebuah kota dekat Yerusalem di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Menurut badan keagamaan yang mengelola situs sensitif bersejarah di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel, pasangan itu termasuk di antara sekitar 180.000 jemaah yang melaksanakan salat Jumat di kompleks masjid.
Menurut badan keagamaan yang mengelola situs sensitif bersejarah di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel, pasangan itu termasuk di antara sekitar 180.000 jemaah yang melaksanakan salat Jumat di kompleks masjid.
“Salatnya berjalan lancar dan damai,” kata Azzam al-Khatib, ketua dewan urusan Islam Wakaf, kepada AFP.
“Salatnya berjalan lancar dan damai,” kata Azzam al-Khatib, ketua dewan urusan Islam Wakaf, kepada AFP.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan berkobar di sekitar Al-Aqsa selama puasa Ramadan, dan warga Palestina menuduh Israel semakin membatasi akses ke situs tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan berkobar di sekitar Al-Aqsa selama puasa Ramadan, dan warga Palestina menuduh Israel semakin membatasi akses ke situs tersebut.
Ribuan petugas polisi dikerahkan ke daerah sekitar kompleks tersebut pada Jumat, 22 Maret 2024, beberapa di antaranya bersenjata lengkap, sebagian untuk menegakkan pembatasan usia yang diberlakukan pada warga Palestina di Tepi Barat.
Ribuan petugas polisi dikerahkan ke daerah sekitar kompleks tersebut pada Jumat, 22 Maret 2024, beberapa di antaranya bersenjata lengkap, sebagian untuk menegakkan pembatasan usia yang diberlakukan pada warga Palestina di Tepi Barat.
Israel mengatakan hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun yang diizinkan masuk dari wilayah tersebut.
Israel mengatakan hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun yang diizinkan masuk dari wilayah tersebut.

Salat Jumat di Al-Aqsa di Bawah Bayang-bayang Perang Gaza

23 Maret 2024 11:29
Jakarta: Jemaah Muslim berbondong-bondong ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem untuk salat Jumat kedua Ramadan, di bawah kehadiran banyak polisi Israel, sebuah tanda ketegangan yang mengintai di kota suci tersebut.

“Kami merasa beruntung berada di Al-Aqsa sementara ratusan ribu orang kehilangan akses ke sana,” kata Mustafa al-Sheikh, seorang warga Palestina berusia 62 tahun yang melakukan perjalanan bersama istrinya dari Anata, sebuah kota dekat Yerusalem di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Menurut badan keagamaan yang mengelola situs sensitif bersejarah di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel, pasangan itu termasuk di antara sekitar 180.000 jemaah yang melaksanakan salat Jumat di kompleks masjid.

“Salatnya berjalan lancar dan damai,” kata Azzam al-Khatib, ketua dewan urusan Islam Wakaf, kepada AFP.

Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan situs paling suci bagi Yudaisme, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount. Hal ini juga sering menjadi sumber ketegangan dalam konflik Israel-Palestina yang meningkat tahun ini ketika perang berkecamuk di Jalur Gaza.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan berkobar di sekitar Al-Aqsa selama puasa Ramadan, dan warga Palestina menuduh Israel semakin membatasi akses ke situs tersebut.

Ribuan petugas polisi dikerahkan ke daerah sekitar kompleks tersebut pada Jumat, 22 Maret 2024, beberapa di antaranya bersenjata lengkap, sebagian untuk menegakkan pembatasan usia yang diberlakukan pada warga Palestina di Tepi Barat.

Israel mengatakan hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun yang diizinkan masuk dari wilayah tersebut.

Namun bagi banyak orang, mencapai Yerusalem dari wilayah lain di Tepi Barat, yang dipenuhi dengan pos pemeriksaan Israel, bisa menjadi sebuah tantangan.

Zainab Ramadan Freij, seorang warga berusia 70 tahun yang tinggal di kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat utara, harus naik bus pada pukul 06.30 untuk sampai ke Yerusalem – yang jaraknya hanya sekitar 60 kilometer (40 mil) – - tepat waktu untuk salat zuhur.

Sesampainya di dalam kompleks, jemaah bergembira dan berfoto di tangga batu ikonik Al-Aqsa.

“Teman saya Lina sudah berada di Amerika selama 20 tahun. Saya ingin mengiriminya foto-foto ini karena dia mencintai Al-Aqsa dan merindukannya,” kata Rabab Hadiya, seorang guru berusia 49 tahun dari Yerusalem.

Dua minggu yang lalu, salat berjemaah di kompleks tersebut berakhir dengan bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel, namun sejauh ini Ramadan telah berlalu tanpa ada insiden besar. AFP PHOTO/Ahmad Gharabli/Hazem Bader

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Masjid Al-Aqsa Salat Jumat Palestina Israel