Jakarta: Sedikitnya sembilan penambang tewas setelah sebuah lubang di tambang emas Zimbabwe runtuh, kata seorang insinyur di lokasi tersebut dan federasi penambang pada Sabtu, 30 September 2023.
“Empat jenazah telah ditemukan sejauh ini dan lima lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan," kata Henrietta Rushwaya, presiden Federasi Penambang Zimbabwe, kepada AFP.
Insinyur tambang Hussein Phiri mengkonfirmasi kepada AFP bahwa tim penyelamat telah menemukan jenazah lima penambang yang terjebak di bawah reruntuhan.
“Kami dapat dengan jelas melihat (lima) jenazah,” katanya kepada AFP.
“Namun sulit untuk mengambil jenazah karena tambang masih runtuh. Setiap kali kami mencoba, hal ini menjadi ancaman bagi kehidupan kami juga.”
Kecelakaan itu terjadi pada hari Jumat di Chegutu, sekitar 120 kilometer (75 mil) barat ibu kota Harare, kata televisi pemerintah ZBC, di Tambang Bay Horse.
Menteri Pertambangan negara Afrika Selatan, Soda Zhemu, yang datang untuk mengawasi upaya penyelamatan, membenarkan bahwa 21 penambang telah melarikan diri.
"Pada Jumat pagi, segera setelah keruntuhan, 13 orang berhasil keluar dari tambang tanpa cedera. Pada malam hari, delapan orang lainnya berhasil diselamatkan," kata menteri.
Menteri dan insinyur juga melaporkan bahwa tiga penambang lainnya diduga hilang, namun keberadaannya tidak diketahui.
Pada Sabtu sore, beberapa ratus penduduk setempat menyaksikan dengan sedih ketika petugas penyelamat mencoba mengambil jenazah dari tambang.
Para perempuan menangis ketika mereka menunggu suami atau anak laki-laki mereka dikeluarkan dari reruntuhan.
“Saya patah hati,” kata Vimbai Muchena, 38, yang putranya terjebak di bawah tanah.
Johannes Nyautete, 33, termasuk di antara penambang yang lolos dari tambang.
“Tambang mulai runtuh segera setelah saya mendarat di terowongan bawah tanah yang berjarak sekitar 250 meter dari tanah. Saat itu sekitar jam 10 pagi pada hari Jumat,” katanya.
“Kami kemudian melihat beberapa rekan kami bergegas keluar dari terowongan dan kami melarikan diri bersama.
Dia mengatakan, tambang tersebut ambruk karena tidak ada tiang pengaman.
Laporan sebelumnya dari ZBC menyebutkan bahwa sebanyak 18 orang mungkin terkubur di bawah tanah. Tapi Rushwaya mengatakan bahwa pada saat keruntuhan, 13 orang terdorong keluar, hidup dan delapan lainnya diselamatkan hidup-hidup. AFP PHOTO/Jekesai Njikizana