Relawan mengangkat jenazah para pendaki Korsel dan Nepal dari helikopter setelah dievakuasi dari Gunung Gurja, di Rumah Sakit Teaching, Kathmandu, Nepal, Minggu, 14 Oktober 2018.

Sembilan pendaki, lima berasal dari Korsel dan empat lainnya pemandu asal Nepal tewas setelah angin kencang dan salju menerjang tempat berkemah dan menerbangkan tubuh mereka sejauh 500 meter.

Teman dan sanak keluarga korban menangis histeris saat jenazah pendaki Korsel dan Nepal berhasil dievakuasi ke RS Teaching.

Upaya evakuasi untuk mencapai lokasi terpencil di pegunungan Dhaulagiri di wilayah Annapurna Nepal sebenarnya telah dimulai pada Sabtu, 13 Oktober, namun terhambat oleh angin kencang.

Siddartha Gurung, seorang pilot helikopter yang mengoordinasikan misi evakuasi jenazah berhasil mencapai daerah tersebut dan menyaksikan kehancuran total. "Base camp tampak seperti bekas ledakan bom," kata Dan Richards dari Global Rescue, sebuah kelompok bantuan darurat yang berbasis di AS yang ikut membantu evakuasi.

Badai aneh merupakan insiden paling mematikan yang menimpa industri pendakian di Nepal sejak 18 orang tewas di kamp pangkalan Mount Everest pada 2015. Mereka tewas akibat longsoran salju yang dipicu gempa kuat. Tahun sebelumnya, 16 serpa (pemandu) tewas di Everest ketika longsoran salju menyapu Khumbu Icefall selama musim semi pendakian yang sibuk.