Beijing: Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin mencapai lima kesepakatan terkait hubungan bilateral kedua negara.
"Pertama, kedua presiden sepakat bahwa kunci bagi kedua negara untuk peningkatan hubungan antara sesama negara besar dan sesama negara tetangga terletak pada rasa saling menghormati dan kesetaraan serta saling mendukung dalam isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan utama masing-masing negara," demikian disampaikan dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Kamis, 16 Mei 2024.
Putin melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada 16-17 Mei 2024. Pertemuan antara Xi dan Putin berlangsung di Balai Besar Rakyat di Beijing pada Kamis pagi. Kunjungan kenegaraan Putin tersebut adalah yang pertama sejak ia kembali dilantik sebagai Presiden Rusia pada 8 Mei 2024.
"Kedua negara akan menjunjung tinggi prinsip non-aliansi, non-konfrontasi dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun, terus memperdalam kepercayaan politik dua arah, menghormati pilihan pembangunan satu sama lain dan mewujudkan pembangunan dan revitalisasi dengan dukungan kuat satu sama lain," demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Kesepakatan kedua adalah Tiongkok dan Rusia berkomitmen terhadap kerja sama yang saling menguntungkan dan berupaya menumbuhkan paradigma baru yang saling menguntungkan.
Kesepakatan ketiga, Tiongkok dan Rusia berkomitmen untuk menjaga persahabatan abadi sebagai landasan hubungan dan meneruskan obor persahabatan Tiongkok-Rusia.
Kesepakatan keempat, Tiongkok dan Rusia berkomitmen terhadap koordinasi strategis sebagai landasan hubungan, dan mengarahkan tata kelola global ke arah yang benar.
Kesepakatan kelima, Tiongkok dan Rusia berkomitmen terhadap keadilan dan berdedikasi pada penyelesaian lewat jalur politik atas bebagai konflik.
Kedua presiden berpandangan bahwa penyelesaian konflik Palestina-Israel adalah hal yang mendesak. Resolusi-resolusi PBB harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan permasalahan Palestina harus diselesaikan berdasarkan solusi dua negara.
"Kedua presiden percaya penyelesaian jalur politik adalah jalan yang tepat untuk mengatasi krisis Ukraina. Posisi China dalam masalah ini konsisten dan jelas, termasuk mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB, menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara, menghormati keamanan semua pihak, dan membangun arsitektur keamanan baru yang seimbang, efektif dan berkelanjutan," seperti tertulis dalam pernyataan tersebut. AFP PHOTO/Sergei Bobylyov Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News