Dua Buronan Jepang Dideportasi dari Filipina

Jakarta: Dua dari empat tersangka diyakini berada di balik serentetan perampokan dan kasus penipuan telepon di seluruh Jepang dideportasi dari Filipina pada Selasa, 7 Februari 2023.

Petugas mengawal Kiyoto Imamura dan Toshiya Fujita, yang keduanya diborgol, ke dalam jet Japan Airlines di bandara Manila.

"Kedua tersangka akan didampingi oleh polisi Jepang ke Tokyo," kata Sekretaris Kehakiman Filipina Crispin Remulla kepada wartawan.

Dua tersangka lainnya dapat dideportasi paling cepat Rabu, 8 Februari 2023, hari yang sama dengan keberangkatan Presiden Filipina Ferdinand Marcos dalam kunjungan kenegaraan ke Tokyo.

"Keempat pria itu ditahan di fasilitas penahanan imigrasi di Manila, di mana mereka ditangkap dengan ponsel yang mungkin digunakan untuk menjalankan aksi kriminal," kata Remulla kepada wartawan pekan lalu.

Outlet berita dan media sosial Jepang telah terpikat oleh kejahatan yang diduga melibatkan biang keladi yang berbasis di negara Asia Tenggara itu.

Penjahat tingkat rendah yang ditangkap di Jepang mengatakan kepada polisi bahwa mereka menerima instruksi dari seseorang atau beberapa orang yang menggunakan nama 'Luffy' melalui aplikasi messenger Telegram.

Monkey D. Luffy adalah karakter utama dari manga 'One Piece' yang sangat populer, seorang bajak laut bertopi jerami yang berburu harta karun.

Penjahat dilaporkan diberi perintah untuk melakukan pembobolan atau penipuan. Penyiar nasional Jepang NHK mengatakan lebih dari 70 orang telah ditangkap.

Kelompok itu dianggap berada di balik 2.300 kasus penipuan senilai 3,5 miliar yen (USD26,4 juta), kata NHK.

Kasus itu juga terkait dengan serangkaian pembobolan di Tokyo, termasuk yang berakhir dengan pembunuhan Kinuyo Oshio yang berusia 90 tahun, yang ditemukans di rumahnya pada 19 Januari. AFP PHOTO/JAM STA ROSA