Otoritas Amerika Serikat telah menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Republik Dominika dan memindahkannya ke Florida, Senin, 2 September 2024. Alasan penyitaan bahwa akuisisi pesawat tersebut dilakukan dengan cara menghindari sanksi.
Otoritas Amerika Serikat telah menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Republik Dominika dan memindahkannya ke Florida, Senin, 2 September 2024. Alasan penyitaan bahwa akuisisi pesawat tersebut dilakukan dengan cara menghindari sanksi.
Pemerintah Venezuela, dalam komentarnya terkait penyitaan pesawat kepresidenan Venezuela di Republik Dominika dan pemindahannya ke Miami, AS, menyebut tindakan tersebut sebagai pembajakan oleh AS.
Pemerintah Venezuela, dalam komentarnya terkait penyitaan pesawat kepresidenan Venezuela di Republik Dominika dan pemindahannya ke Miami, AS, menyebut tindakan tersebut sebagai pembajakan oleh AS.

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela Maduro

03 September 2024 12:05
Jakarta: Otoritas Amerika Serikat telah menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Republik Dominika dan memindahkannya ke Florida, Senin, 2 September 2024. Alasan penyitaan bahwa akuisisi pesawat tersebut dilakukan dengan cara menghindari sanksi.

Pesawat kepresidenan tersebut merupakan pesawat kedua Venezuela yang disita oleh AS.

Sebelumnya pada 2022, sebuah Boeing 747 milik perusahaan Venezuela, Empresa de Transporte Areocargo del Sur (Emtrasur), disita di bandara Ezeiza, Argentina.

Pengadilan setempat awal tahun ini memerintahkan agar pesawat tersebut diserahkan kepada Amerika Serikat, setelah diterbangkan ke Florida.

Menurut media Venezuela, pesawat tersebut dipindahkan dengan dalih penerbangan militer, sehingga menghindari izin terbang dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di berbagai wilayah udara. Pesawat kargo yang disita itu kemudian dihancurkan.

Pemerintah Venezuela, dalam komentarnya terkait penyitaan pesawat kepresidenan Venezuela di Republik Dominika dan pemindahannya ke Miami, AS, menyebut tindakan tersebut sebagai pembajakan oleh AS.

"Pemerintah AS telah menunjukkan bahwa mereka menggunakan kekuatan ekonomi dan militer untuk mengintimidasi dan menekan negara-negara seperti Republik Dominika agar terlibat dalam tindakan kriminal," kata pemerintah Venezuela.

"Ini adalah contoh dari apa yang disebut tatanan berbasis aturan yang, dengan mengabaikan hukum internasional, berusaha menegakkan hak yang kuat, untuk menciptakan dan memberlakukan aturan dengan impunitas yang sesuai dengan kepentingannya," kata pernyataan tersebut.

Republik Venezuela berhak mengambil tindakan hukum apa pun untuk mengkompensasi kerugian, dengan mencatat bahwa ini bukan tindakan agresi yang terisolasi, melainkan bagian dari eskalasi umum terhadap pemerintah yang terpilih kembali. AFP PHOTO/Miguel Gutierrez

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Nicolas Maduro Amerika Serikat as-venezuela