Teheran: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah untuk pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Teheran.
Khamenei menjadi imam salat jenazah dan memimpin doa di hadapan peti jenazah Haniyeh dan seorang pengawalnya yang turut meninggal pada serangan itu. Jenazah mereka disemayamkan di Universitas Teheran sejak Kamis, 1 Agustus 2024 pagi waktu setempat.
Kantor pejabat Pemimpin Tertinggi Iran sebelumnya mengumumkan bahwa usai salat jenazah di Universitas Teheran, pelayat akan diarahkan untuk mengikuti arak-arakan ke Lapangan Azadi di pusat kota.
Puluhan ribu pelayat berkumpul di dalam dan sekitar kampus tersebut sambil membawa foto Haniyeh. Mereka berbaris di tepi jalan untuk memberi penghormatan terakhir kepada sang mendiang pemimpin Hamas saat peti jenazahnya diarak ke Lapangan Azadi.
Haniyeh dan seorang pengawalnya meninggal pada Rabu, 31 Juli dini hari akibat serangan Israel. Ia tengah berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa, 30 Juli.
Pemerintah Republik Islam Iran menyatakan masa berkabung selama tiga hari.
Dalam pernyataannya, Ali Khamenei mengatakan bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa rezim Zionis telah siap menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka.
"Adalah tugas kami untuk membalaskan darahnya yang tumpah karena Haniyeh telah syahid di wilayah Republik Islam Iran," ucap dia.
Usai disalatkan di Teheran, jenazah Haniyeh akan diterbangkan ke Qatar dan akan kembali disemayamkan dan disalatkan pada Jumat, 2 Agustus di sana. AFP PHOTOPemimpin Tertinggi Iran Pimpin Salat Jenazah Ismail Haniyeh
Teheran: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah untuk pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Teheran.
Khamenei menjadi imam salat jenazah dan memimpin doa di hadapan peti jenazah Haniyeh dan seorang pengawalnya yang turut meninggal pada serangan itu. Jenazah mereka disemayamkan di Universitas Teheran sejak Kamis, 1 Agustus 2024 pagi waktu setempat.
Kantor pejabat Pemimpin Tertinggi Iran sebelumnya mengumumkan bahwa usai salat jenazah di Universitas Teheran, pelayat akan diarahkan untuk mengikuti arak-arakan ke Lapangan Azadi di pusat kota.
Puluhan ribu pelayat berkumpul di dalam dan sekitar kampus tersebut sambil membawa foto Haniyeh. Mereka berbaris di tepi jalan untuk memberi penghormatan terakhir kepada sang mendiang pemimpin Hamas saat peti jenazahnya diarak ke Lapangan Azadi.
Haniyeh dan seorang pengawalnya meninggal pada Rabu, 31 Juli dini hari akibat serangan Israel. Ia tengah berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa, 30 Juli.
Pemerintah Republik Islam Iran menyatakan masa berkabung selama tiga hari.
Dalam pernyataannya, Ali Khamenei mengatakan bahwa serangan tersebut menunjukkan rezim Zionis telah siap menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka.
"Adalah tugas kami untuk membalaskan darahnya yang tumpah karena Haniyeh telah syahid di wilayah Republik Islam Iran," ucap dia.
Usai disalatkan di Teheran, jenazah Haniyeh akan diterbangkan ke Qatar dan akan kembali disemayamkan dan disalatkan pada Jumat, 2 Agustus di sana. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News