Miliarder Prancis, Olivier Dassault Meninggal Dalam Kecelakaan Helikopter

Paris: Miliarder Prancis Olivier Dassault, seorang politisi dan keturunan keluarga pembuat pesawat Dassault, meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Minggu, 7 Maret 2021 waktu setempat.

Dassault, 69, dan ayah tiga anak meninggal sekitar pukul 18.00 (1700 GMT) saat helikopter yang dia tumpangi jatuh di dekat resor pantai kelas atas Deauville di Prancis utara, kata sumber parlemen dan penyelidikan.

Badan investigasi kecelakaan udara nasional Prancis, BEA, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa kecelakaan yang menimpa Dassault terjadi tak lama setelah helikopter lepas landas dari lahan pribadi. Cuaca di Deauville cerah dengan angin sepoi-sepoi pada hari Minggu.

Sumber yang dekat dengan penyelidikan menyatakan bahwa pilot helikopter juga tewas dan tidak ada orang lain di dalamnya. Investigasi atas pembunuhan yang tidak disengaja telah dibuka oleh jaksa penuntut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memimpin penghormatan, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa 'Olivier Dassault mencintai Prancis. Kapten industri, anggota parlemen lokal, komandan cadangan di angkatan udara; sepanjang hidupnya dia tidak pernah berhenti melayani negara kita'.

Macron menyebut kematiannya sebagai kerugian besar dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarga Dassault, salah satu yang paling berpengaruh di Prancis dengan minat yang mencakup aeronautika, pertahanan, pelelangan, anggur, dan media.

Grup Dassault Aviation telah menjadi produsen pesawat Prancis terkemuka selama 70 tahun terakhir dan berada di belakang jet pribadi Falcon, pesawat perang Mirage, dan yang terbaru adalah pesawat tempur Rafale yang canggih.

Majalah Forbes memperkirakan Olivier Dassault adalah orang terkaya ke-361 di planet ini pada 2020, dengan kekayaan diperkirakan sekitar lima miliar euro (USD6 miliar) - hampir sama dengan tiga saudara kandungnya.

Olivier adalah cucu dari Marcel Bloch, seorang insinyur penerbangan terkenal yang mengubah namanya menjadi 'Dassault' yang berarti 'sedang menyerang' dalam bahasa Prancis.

Setelah membantu mengembangkan baling-baling inovatif yang digunakan pada pesawat Prancis dalam Perang Dunia I, Marcel dipenjara selama Perang Dunia II dan dideportasi ke kamp konsentrasi Nazi setelah menolak bekerja sama dengan industri penerbangan Jerman.

Kontrol Dassault Aviation diberikan kepada ayah Olivier, Serge, tetapi dia tidak menunjuk pewaris untuk menggantikannya ketika dia meninggal pada 2018 setelah menderita gagal jantung di kantornya di Paris.

Olivier pernah menyatakan dirinya yang paling memenuhi syarat dari keempat anak Serge, dan mendapat teguran keras dari ayahnya.

Dia tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mengambil kendali tetapi tak lama sebelum kematian ayahnya, dia mengundurkan diri sebagai ketua dewan pengawas kelompok itu karena menurutnya peran itu tidak sesuai dengan tugasnya parlemen.

Selain saham mayoritas dalam grup penerbangan keluarga, keluarga Dassault memiliki kebun anggur eponymous mereka sendiri di Bordeaux dan surat kabar sayap kanan yang berpengaruh, Le Figaro. AFP PHOTO/Alain Jocard/Sameer Al-Doumy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News