Api membubung tinggi setelah ledakan dahsyat menghantam Bandara Aden, Yaman, Rabu, 30 Desember 2020.
Api membubung tinggi setelah ledakan dahsyat menghantam Bandara Aden, Yaman, Rabu, 30 Desember 2020.
Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka Rabu akibat ledakan yang menghantam Bandara Aden, Yaman, Rabu, 30 Desember 2020. Ledakan terjadi setelah sebuah pesawat yang membawa pemerintah persatuan baru mendarat.
Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka Rabu akibat ledakan yang menghantam Bandara Aden, Yaman, Rabu, 30 Desember 2020. Ledakan terjadi setelah sebuah pesawat yang membawa pemerintah persatuan baru mendarat.
Beberapa pejabat menuduh serangan tersebut sebagai serangan 'pengecut' yang dilakukan oleh pemberontak Huthi yang didukung Iran.
Beberapa pejabat menuduh serangan tersebut sebagai serangan 'pengecut' yang dilakukan oleh pemberontak Huthi yang didukung Iran.
Rekaman video oleh AFP tampaknya menunjukkan persenjataan mirip rudal yang menghantam apron bandara - yang beberapa saat sebelumnya dipenuhi oleh penumpang - dan meledak menjadi bola api yang hebat. Tembakan sporadis terdengar segera setelah itu.
Rekaman video oleh AFP tampaknya menunjukkan persenjataan mirip rudal yang menghantam apron bandara - yang beberapa saat sebelumnya dipenuhi oleh penumpang - dan meledak menjadi bola api yang hebat. Tembakan sporadis terdengar segera setelah itu.

Ledakan Dahsyat Hantam Bandara Yaman, 26 Orang Meninggal Dunia

30 Desember 2020 23:18
Aden: Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka Rabu akibat ledakan yang menghantam Bandara Aden, Yaman, Rabu, 30 Desember 2020. Ledakan terjadi setelah sebuah pesawat yang membawa pemerintah persatuan baru mendarat.

Beberapa pejabat menuduh serangan tersebut sebagai serangan 'pengecut' yang dilakukan oleh pemberontak Huthi yang didukung Iran.

Menurut sumber medis dan pemerintah, lebih dari 50 orang terluka, dan jumlah korban tewas dikhawatirkan akan meningkat.

Saat asap mengepul keluar dari terminal bandara dari ledakan awal, dengan puing-puing berserakan di seluruh area dan orang-orang bergegas untuk merawat yang terluka, ledakan kedua terjadi.

Rekaman video oleh AFP tampaknya menunjukkan persenjataan mirip rudal yang menghantam apron bandara - yang beberapa saat sebelumnya dipenuhi oleh penumpang - dan meledak menjadi bola api yang hebat. Tembakan sporadis terdengar segera setelah itu.

Baik Menteri Penerangan Yaman Moammar Al-Eryani dan Perdana Menteri Moeen Abdulmalik Saeed mengatakan bahwa semua anggota pemerintah aman.

"Kami meyakinkan orang-orang hebat kami bahwa anggota pemerintah baik-baik saja, dan kami meyakinkan Anda bahwa serangan teroris pengecut oleh milisi Houthi yang didukung Iran tidak akan menghalangi kami untuk melaksanakan tugas patriotik kami," kata Eryani di Twitter.

Saeed mentweet bahwa "serangan teroris ... adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap Yaman dan rakyatnya".

Juru bicara pemerintah Yaman Rajih Badi menyerukan penyelidikan internasional atas serangan teroris yang katanya menargetkan semua anggota kabinet.

"Terlalu dini untuk menuduh pihak mana pun sebelum penyelidikan mengungkap siapa yang melakukan serangan itu, termasuk (menuduh) Huthis," katanya, sembari menambahkan mereka yang terluka termasuk warga sipil, penjaga keamanan, dan pejabat lokal.

Sementara itu, utusan PBB Martin Griffiths mengutuk serangan di Twitter, dengan menyebutnya sebagai tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima.

"Saya mengharapkan kekuatan kabinet dalam menghadapi tugas-tugas sulit ke depan," ujarnya. "Tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima ini adalah pengingat tragis akan pentingnya membawa Yaman segera kembali ke jalan menuju perdamaian."

Michael Aron, duta besar Inggris untuk Yaman juga mengutuk ledakan tersebut.

"Upaya keji untuk menyebabkan pembantaian dan kekacauan serta membawa penderitaan ketika Yaman memilih untuk bergerak maju bersama," katanya.

Anggota kabinet tiba di Aden beberapa hari setelah dilantik oleh Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi di Arab Saudi, yang memimpin koalisi militer melawan pemberontak.

Hadi melarikan diri ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh setelah Sanaa jatuh ke tangan Huthis pada tahun 2014. AFP PHOTO/AFPTV/Saleh Al-Obeidi 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional konflik yaman yaman