Lawan Geng Kriminal, Swedia Kerahkan Tentara

Jakarta: Gelombang kekerasan antargeng meningkat di Swedia. Bahkan, ledakan dan penembakan telah menelan sejumlah korban jiwa. Otoritas Swedia pun tengah berunding untuk mencegah rangkaian aksi geng kriminal tersebut.

Perdana Menteri Ulf Kristersson mengatakan ia segera melakukan pertemuan dengan panglima tertinggi angkatan bersenjata dan komisaris kepolisian nasional. Mereka akan mendiskusikan upaya keterlibatan militer untuk membantu kepolisian dalam melawan geng-geng kriminal.

“Swedia belum pernah melihat yang seperti ini,” kata Kristersson dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, Kamis (28/9). “Tidak ada negara lain di Eropa yang mengalami hal seperti ini.”

Dilaporkan bahwa dua orang tewas dalam penembakan terpisah di Stockholm pada Rabu, 27 September 2023, dan seorang wanita berusia 20-an tewas ketika sebuah bom menghancurkan rumah di Uppsala pada Kamis dini hari.

“Ini waktu yang sulit bagi Swedia,” ujar Kristersson dalam pidatonya. “Seorang wanita ber usia 25 tahun pergi tidur semalam pada malam yang biasabiasa saja, tetapi tidak pernah bisa bangun. Kami akan memburu genggeng tersebut, kami akan mengalahkan mereka."

Belum diketahui secara pasti dalam kapasitas apa militer akan terlibat dalam menangani masalah geng di Swedia, tetapi permintaan sebelumnya berfokus pada peran tentara mengambil alih tugas perlindungan dari kepolisian. Mereka dinilai memiliki lebih banyak sumber daya untuk memerangi kejahatan itu.

Melibatkan militer dalam pemberantasan kejahatan merupakan langkah yang sangat tidak biasa bagi Swedia. Namun, untuk hal itu, mereka menggarisbawahi parahnya aksi kekerasan geng. Itu bahkan telah merenggut belasan nyawa di seluruh negeri sepanjang bulan ini, termasuk para remaja dan warga sipil yang tak bersalah.

Pihak kepolisian memperkirakan sekitar 30 ribu orang di Swedia terlibat langsung atau memiliki hubungan dengan kejahatan geng. Kekerasan juga telah menyebar dari daerah perkotaan besar ke kota-kota kecil yang sebelumnya jarang terjadi kejahatan dengan kekerasan.

“Konflik kriminal di Swedia merupakan ancaman serius bagi keselamatan dan keamanan negara,” kata Komisaris Polisi Nasional Anders Thornberg dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari 60 orang tewas dalam penembakan tahun lalu di Swedia dan menjadi angka tertinggi yang pernah tercatat. Tahun ini diperkirakan akan sama atau bahkan lebih buruk.

Media Swedia mengaitkan lonjakan kekerasan terbaru ini dengan perseteruan antara faksi-faksi geng kriminal yang dikenal sebagai jaringan Foxtrot. Dok. Media Indonesia

Foto: AFP PHOTO/TT News Agency/Anders Wiklund