Novelis kelahiran Tanzania, Abdulrazak  Gurnah, dinyatakan sebagai pemenang Nobel Sastra tahun ini. Karya-karyanya selama ini menyinggung soal kolonialisme dan kehidupan pengungsi.
Novelis kelahiran Tanzania, Abdulrazak Gurnah, dinyatakan sebagai pemenang Nobel Sastra tahun ini. Karya-karyanya selama ini menyinggung soal kolonialisme dan kehidupan pengungsi.
Gurnah lahir dan besar di Pulau Zanzibar sebelum kemudian menetap sebagai pengungsi di Inggris pada akhir 1960-an.
Gurnah lahir dan besar di Pulau Zanzibar sebelum kemudian menetap sebagai pengungsi di Inggris pada akhir 1960-an. "Ia mendapat penghargaan karena karyanya yang menyentuh bercerita tentang dampak kolonialisme dan nasib para pengungsi di tengah pertentangan budaya," ungkap Akademi Swedia, Kamis, 7 Oktober 2021.
Tema kehidupan para pengungsi mendominasi karya-karya  Gurnah. Lahir pada 1948, Gurnah mulai menulis saat tinggal di  Inggris di usia 21 tahun. Saat ini, Gurnah telah menerbitkan 10 novel dan beberapa cerita pendek.
Tema kehidupan para pengungsi mendominasi karya-karya Gurnah. Lahir pada 1948, Gurnah mulai menulis saat tinggal di Inggris di usia 21 tahun. Saat ini, Gurnah telah menerbitkan 10 novel dan beberapa cerita pendek.
Karyanya yang paling terkenal, Paradise, terbit pada 1994 dengan latar belakang cerita soal Afrika Timur di masa penjajahan di era Perang  Dunia I. Novel itu juga pernah masuk calon pemenang untuk booker prize for fiction.
Karyanya yang paling terkenal, Paradise, terbit pada 1994 dengan latar belakang cerita soal Afrika Timur di masa penjajahan di era Perang Dunia I. Novel itu juga pernah masuk calon pemenang untuk booker prize for fiction.

Abdulrazak Gurnah Memenangi Hadiah Nobel Sastra

08 Oktober 2021 08:13
NOVELIS kelahiran Tanzania, Abdulrazak Gurnah, dinyatakan sebagai pemenang Nobel Sastra tahun ini. Karya-karyanya selama ini menyinggung soal kolonialisme dan kehidupan pengungsi.

Gurnah lahir dan besar di Pulau Zanzibar sebelum kemudian menetap sebagai pengungsi di Inggris pada akhir 1960-an. "Ia mendapat penghargaan karena karyanya yang menyentuh bercerita tentang dampak kolonialisme dan nasib para pengungsi di tengah pertentangan budaya," ungkap Akademi Swedia, Kamis, 7 Oktober 2021.

Saat ini, Gurnah telah menerbitkan 10 novel dan beberapa cerita pendek. Karyanya yang paling terkenal, Paradise, terbit pada 1994 dengan latar belakang cerita soal Afrika Timur di masa penjajahan di era Perang  Dunia I. Novel itu juga pernah masuk calon pemenang untuk booker prize for fiction.

Tema kehidupan para pengungsi mendominasi karya-karya Gurnah. Lahir pada 1948, Gurnah mulai menulis saat tinggal di Inggris di usia 21 tahun.

Meski Swahili ialah bahasanya sehari-hari, ia menulis cerita dalam bahasa Inggris.

Tahun lalu, Nobel Sastra dimenangi penyair Louise Gluck asal Amerika Serikat. Pemenang Nobel Sastra mendapat sebuah medali dan hadiah 10 juta kronor atau sekitar USD1,1 juta

Di era normal, Gurnah secara resmi akan langsung mendapat hadiah Nobel dari Raja Carl XVI Gustaf di Stockholm pada 10 Desember. Namun, karena masih pandemi, acara diganti dengan siaran televisi dan pemenang akan menerima penghargaan di negara masing-masing. AFP PHOTO/Simon Jarratt/Tolga Akmen/Jonathan Nackstrand

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional pendidikan nobel