Kepulauan Marshall: Polisi Kepulauan Marshall menemukan kokain dengan jumlah yang fantastis di sebuah kapal yang terbengkalai yang terdampar di atol terpencil setelah hanyut di laut lepas. Itu merupakan temuan kokain terbesar yang pernah ada di negara Pasifik tersebut.
Jaksa Agung Richard Hickson mengatakan kapal fiberglass dengan panjang 5,5 meter ditemukan di atol Ailuk pekan lalu dengan 649 kilogram (1.430 pon) kokain disembunyikan di kompartemen di bawah dek.
Hickson mengatakan kapal itu kemungkinan besar terombang-ambing melintasi Pasifik dari Amerika Tengah atau Selatan. "Bisa jadi terombang-ambing selama satu atau dua tahun," katanya.
Polisi mengatakan, semua obat-obatan yang dikemas dalam paket satu kilogram bertanda huruf 'KW' tersebut dibakar pada Selasa, 15 Desember 2020. Sementara itu dua paket akan diberikan kepada Badan Penegakan Narkoba AS untuk dianalisis.
Puing-puing dari Amerika sering terbawa ke Marshalls setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun di laut, didorong oleh arus Samudra Pasifik.
Ada banyak simpanan narkoba lain yang ditemukan di sepanjang garis pantai Kepulauan Marshall selama dua dekade terakhir, termasuk satu lagi di Ailuk, tetapi tangkapan terakhir sejauh ini adalah yang terbesar.
Aparat penegak hukum memiliki berbagai teori tentang asal usul obat-obatan tersebut, termasuk bahwa obat-obatan tersebut ditinggalkan ketika penyelundup terancam tertangkap, atau tersesat dalam badai.
Pada Januari 2014, nelayan Salvador Jose Alvarenga terdampar di Marshalls, lebih dari 13 bulan setelah dia berangkat dari pantai barat Meksiko, dengan seorang rekannya yang meninggal selama pelayaran.
Setelah penemuannya, peneliti Universitas Hawaii melakukan 16 simulasi komputer tentang pola penyimpangan dari pantai Meksiko dan menemukan hampir semuanya akhirnya tiba di Kepulauan Marshall. AFP PHOTO/MARSHALL ISLANDS POLICE DEPARTMENT Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News