Hamas Bebaskan 13 Sandera Israel dan 7 Warga Asing pada Pembebasan Kedua

Jakarta: Hamas mengatakan pada hari Sabtu, 25 November 2023 bahwa mereka telah membebaskan 13 warga sipil Israel dan tujuh warga sipil asing yang mereka sandera di Jalur Gaza, sebagai bagian dari pertukaran kedua dengan tahanan Palestina yang terjadi setelah penundaan tak terduga selama berjam-jam.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menyerahkan para sandera kepada Palang Merah.

Penyerahan itu terjadi beberapa jam lebih lambat dari yang diperkirakan setelah kelompok militan tersebut menuduh Israel melanggar perjanjian pertukaran, klaim yang dibantah oleh para pejabat Israel.

Penundaan yang tidak terduga pada Sabtu malam telah menyebabkan sakit hati bagi para kerabat ketika mediator Qatar dan Mesir berusaha mengatasi kekhawatiran kelompok Islam tersebut bahwa Israel ikut campur dalam pemilihan tahanan untuk dibebaskan dan tidak mengizinkan bantuan menjangkau warga sipil di Gaza utara selama empat hari. gencatan senjata.

Hamas mengatakan pihaknya merespons secara positif mediator Mesir dan Qatar, setelah mereka menyampaikan janji Israel untuk menjunjung semua syarat perjanjian.

Qatar mengatakan bahwa dalam gencatan senjata kedua, 13 sandera Israel, delapan anak-anak dan lima perempuan akan dibebaskan dengan imbalan 39 tahanan Palestina, 33 anak-anak dan enam perempuan.

Tujuh orang asing yang ditahan di Gaza juga akan dibebaskan, tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di X, sebelumnya Twitter.

Para pejabat Israel membantah adanya pelanggaran terhadap ketentuan jeda tersebut.

Hamas menuduh tentara Israel mencegah bantuan mencapai Gaza utara, pusat operasi utama mereka, di mana pasukan Israel melarang warga sipil kembali selama gencatan senjata yang dimulai Jumat pagi.

Badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan bahwa dalam “beberapa insiden yang dilaporkan” pada hari Jumat, “pasukan Israel melepaskan tembakan dan melemparkan tabung gas air mata ke orang-orang yang menuju ke utara; setidaknya satu orang dilaporkan tewas, dan puluhan lainnya terluka.”

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan tujuh orang terluka dalam insiden serupa pada hari Sabtu.

Penundaan pada hari Sabtu ini menyusul pertukaran awal pada hari Jumat ketika Hamas membebaskan 13 warga Israel, semuanya wanita dan anak-anak.

Israel pada gilirannya membebaskan 39 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara berdasarkan perjanjian yang mengamanatkan pertukaran dengan rasio tiga banding satu.

Sepuluh warga Thailand dan satu warga Filipina juga secara tak terduga dibebaskan oleh Hamas.

Pejuang Hamas menculik sekitar 240 orang ketika mereka menerobos perbatasan militer Gaza dengan Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan orang asing, menurut pihak berwenang Israel.

Menyusul serangan paling mematikan dalam sejarahnya, Israel melancarkan pemboman udara, artileri dan laut di samping serangan darat untuk menghancurkan Hamas, menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar warga sipil dan termasuk ribuan anak-anak, menurut pemerintah Hamas di Gaza. AFP PHOTO/Belal Al Sabbagh/Said Khatib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News