Jakarta: Ribuan truk pengangkut buah Vietnam terjebak di perbatasan pengiriman barang utama dengan Tiongkok, setelah Beijing memperketat aturan barang impor karena pandemi covid-19.
Truk-truk bermuatan ribuan ton buah naga, nangka, mangga, dan hasil bumi lainnya tersebut tertahan di persimpangan di Provinsi Lang Son, Vietnam utara.
Beberapa pengemudi mengatakan mereka telah menunggu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan untuk menyeberang.
"Saya sudah di sini selama 40 hari. Buah saya akan busuk. Saya sangat lelah dengan ini," kata seorang pengemudi yang mengidentifikasi dirinya sebagai Hai, sambil memasak makanan di samping truknya yang penuh dengan nangka.
Hai membawa hasil bumi dari Provinsi Tien Giang selatan. Dia tidak tahu kapan bisa kembali ke rumah.
Di truk lain, Nguyen Van Nen dari Provinsi Bac Ninh utara mengatakan peristiwa itu adalah pukulan terbesar yang dia alami selama bertahun-tahun.
"Jika saya beruntung, saya pikir bisa melewatinya setelah 10 hari," katanya, sembari menjelaskan kontainernya yang berisi 32 ton semangka harus menunggu giliran menyeberang lebih dari 800 kendaraan.
Penyeberangan perbatasan tidak sepenuhnya ditutup, tetapi hanya sedikit truk yang berhasil melewatinya. Pada hari Kamis, 6 Januari hanya sekitar 100 truk yang melewati gerbang Huu Nghi.
Awal pekan ini, otoritas provinsi Lang Son mengeluarkan pernyataan yang menyarankan provinsi dan bisnis untuk tidak mengirim barang ke perbatasan sampai akhir bulan.
Pernyataan itu mengatakan kemacetan itu karena langkah-langkah pengendalian pandemi yang lebih ketat dari otoritas Tiongkok terhadap orang dan kendaraan yang memasuki negara itu.
Tiongkok telah menguji makanan impor rantai dingin untuk mencari jejak covid-19 sejak 2020, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hanya ada kemungkinan sangat kecil virus itu ditularkan melalui cara ini.
Beberapa pemerintah daerah di Tiongkok mengatakan telah mendeteksi jejak covid pada buah naga yang diimpor dari Vietnam.
Menurut angka resmi, Vietnam memperoleh USD3,5 miliar dari ekspor buah-buahan dan sayuran tahun lalu, sedikit meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News