Jakarta: Claudia Sheinbaum menjadi perempuan Presiden Meksiko pertama usai dilantik pada Selasa, 1 Oktober 2024 waktu setempat, secara resmi memulai masa jabatannya selama enam tahun.
Sheinbaum menyatakan bahwa pencapaiannya adalah sebuah tonggak sejarah bagi kaum perempuan Meksiko yang baru meraih hak mereka untuk memilih dalam pemilu 70 tahun yang lalu.
Di hadapan ribuan orang yang sebagian besar merupakan pendukung sang presiden baru dan Partai Morena yang menaunginya, Sheinbaum turut menegaskan penolakannya terhadap rasisme dan diskriminasi kelas.
"Saya seorang ibu, nenek, ilmuwan, wanita yang beriman dan, mulai hari ini dengan kehendak rakyat Meksiko, presiden Negara Meksiko Serikat," kata Sheinbaum dalam sambutan pertamanya usai dilantik.
Sheinbaum menyatakan bahwa dirinya akan melanjutkan kebijakan pendahulunya, Andres Manuel Lopez Obrador yang juga berasal dari Partai Morena, untuk memperbaiki hajat hidup masyarakat termiskin.
Lopez Obrador mengakhiri jabatannya sebagai salah satu pemimpin dengan dukungan publik tertinggi sepanjang sejarah Meksiko. Sejumlah jajak pendapat menyatakan, tingkat penerimaan publik terhadapnya mencapai hingga
70 persen.
Presiden Meksiko itu berjanji menaikkan upah minimum, menyempurnakan sistem pensiun, dan mengurangi jam kerja wajib pekanan dari 48 jam ke 40 jam. Ia berikrar akan melindungi keberagaman budaya dan seksual, serta
menjamin kesempatan lebih bagi kaum wanita.
Sheinbaum turut berjanji meningkatkan integrasi ekonomi dengan kawasan Amerika Utara melalui Kesepakatan AS-Meksiko-Kanada (USMCA) dan menjajaki potensi dari kebijakan lain, termasuk pengalihdayaan proses bisnis ke
negara tetangga (nearshoring). Sumber: Anadolu
Dok. AFP PHOTO/Julio Munoz/Rodrigo Oropeza/Carl De Souza Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News