Tempat sampah yang terbakar di tengah persimpangan selama protes atas kematian Mahsa Amini, setelah ditangkap oleh polisi moral republik Islam itu, di Teheran pada Selasa, 20 September 2022.
Tempat sampah yang terbakar di tengah persimpangan selama protes atas kematian Mahsa Amini, setelah ditangkap oleh polisi moral republik Islam itu, di Teheran pada Selasa, 20 September 2022.
Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu. Amini ditangkap karena dituduh mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas.
Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu. Amini ditangkap karena dituduh mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas.
Demonstran memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke pasukan keamanan, membakar kendaraan polisi dan tempat sampah, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Demonstran memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke pasukan keamanan, membakar kendaraan polisi dan tempat sampah, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Kemarahan publik telah berkobar sejak pihak berwenang Jumat mengumumkan kematian Amini yang berusia 22 tahun, setelah dia ditangkap oleh polisi moral yang bertanggung jawab untuk menegakkan aturan berpakaian yang ketat bagi perempuan. Amini mengalami koma setelah ditahan karena mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas.
Kemarahan publik telah berkobar sejak pihak berwenang Jumat mengumumkan kematian Amini yang berusia 22 tahun, setelah dia ditangkap oleh polisi moral yang bertanggung jawab untuk menegakkan aturan berpakaian yang ketat bagi perempuan. Amini mengalami koma setelah ditahan karena mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas.

Protes Meluas di Iran atas Kematian Perempuan terkait Pemakaian Jilbab

21 September 2022 15:41
Jakarta: Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu. Amini ditangkap karena dituduh mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas.

"Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan kerumunan hingga 1.000 orang," kata kantor berita resmi IRNA.

Demonstran memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke pasukan keamanan, membakar kendaraan polisi dan tempat sampah, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah, tambahnya.

Kemarahan publik telah berkobar sejak pihak berwenang Jumat mengumumkan kematian Amini yang berusia 22 tahun, setelah dia ditangkap oleh polisi moral yang bertanggung jawab untuk menegakkan aturan berpakaian yang ketat bagi perempuan.

Amini mengalami koma setelah ditahan karena mengenakan jilbab dengan cara yang tidak pantas, lapor media pemerintah.

Dalam demonstrasi tersebut, banyak wanita Iran melepas jilbab mereka sebagai protes.

Ismail Zarei Koosha, gubernur Kurdistan - provinsi asal Amini tempat protes dimulai - mengatakan pada hari Selasa bahwa tiga orang telah tewas selama protes di provinsi tersebut, tanpa menyebutkan kapan.

Kematian Amini dan tanggapan Iran terhadap protes telah memicu kecaman dari PBB, Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara lain.

Juru bicara kementerian luar negeri Nasser Kanani Selasa malam mengutuk apa yang disebutnya posisi intervensionis asing.

"Sangat disesalkan bahwa beberapa negara mencoba mengambil keuntungan dari insiden yang sedang diselidiki sebagai kesempatan untuk mengejar tujuan dan keinginan politik mereka melawan pemerintah dan rakyat Iran," katanya. AFP PHOTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Iran hijab