Almaty: Rusia mengirim pasukan terjun payung untuk meredam kerusuhan di Kazakhstan, negara bekas sekutu Soviet yang paling dekat dengan Moskow itu, Kamis, 6 Januari 2022 waktu setempat.
Pengerahan pasukan Rusia menjadi pertaruhan Kremlin bahwa kekuatan militer yang cepat dapat mengamankan kepentingan Rusia di negara Asia Tengah yang memproduksi minyak dan uranium itu, dengan segera menghentikan kekerasan terburuk dalam 30 tahun kemerdekaan Kazakhstan itu.
Produksi minyak di ladang utama Kazakhstan Tengiz berkurang pada Kamis, kata operatornya hevron, karena beberapa kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk mendukung protes. Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan meletus.
Internet dimatikan di seluruh negeri dan mengganggu transaksi bitcoin di salah satu pertambangan kripto terbesar di dunia itu. Terputusnya internet membuat sulit publik untuk menakar besarnya kerusuhan.
Kekerasan sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya di negara yang diperintah dengan tegas sejak zaman Soviet oleh pemimpin Nursultan Nazarbayev, yang mengundurkan diri sebagai presiden tiga tahun lalu.
Polisi di Kota Almaty mengatakan puluhan perusuh meninggal semalaman hingga Kamis dini hari. Sementara pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan meninggal, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal. Lebih dari 2.000 perusuh ditangkap.
Setelah terjadi bentrok semalaman antara pengunjuk rasa dan tentara, kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota keduanya dibakar, dan mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu.
Personel militer menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa. Pada Kamis malam terjadi pertempuran baru di alun-alun utama Almaty, yang diduduki secara bergantian oleh pasukan dan ratusan pengunjuk rasa sepanjang hari.
Ledakan dan tembakan terdengar kendaraan militer dan sejumlah tentara bergerak maju, meskipun penembakan berhenti lagi setelah malam tiba. Kantor berita TASS mengutip para saksi yang mengatakan orang-orang telah tewas dan terluka dalam penembakan itu. AFP PHOTO/Russian Defence Ministry/Azamat Sarsenbayev Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News