Pemimpin oposisi Peru Keiko Fujimori mencium suaminya setelah dibebaskan dari penjara di Lima, Jumat, 29 November 2019 waktu setempat. Pembebasannya terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Konstitusi negara itu memerintahkan dia dibebaskan dalam putusan yang berkaitan hanya dengan penahanannya, dan yang sebaliknya tidak ada kaitannya dengan kasus korupsi terhadapnya.

"Bagi saya, itu adalah peristiwa paling menyakitkan dalam hidup saya," kata Fujimori sembari dipeluk suaminya di depan sekelompok besar pendukung dan jurnalis. Fujimori, 44, telah ditahan sejak 31 Oktober 2018.

Odebrecht telah mengakui membayar suap kepada para pejabat, termasuk empat mantan presiden Peru. Fujimori dituduh menerima dana dari perusahaan tersebut untuk kampanye pemilu 2011-nya sebagai pemimpin Partai Popular Force.

Partai ini adalah pemain utama dalam pemilihan umum negara 2016, tetapi sejak itu kehilangan posisi, sebagian karena dua kekalahan Fujimori berturut-turut dalam putaran kedua pemilihan presiden pada 2011 dan 2016.