Wali Kota Ekuador Kedua Terbunuh Jelang Referendum Antikejahatan

Jakarta: Wali kota sebuah kota pertambangan di Ekuador selatan ditembak mati pada hari Jumat, 19 April 2024, yang kedua dalam beberapa hari menjelang referendum akhir pekan mengenai tindakan yang lebih keras terhadap kejahatan dengan kekerasan.

"Jorge Maldonado, Wali Kota Portovelo, menjadi korban tembakan yang mengakibatkan kematiannya," kata polisi di jejaring sosial X.

Ini menjadikannya wali kota Ekuador kelima yang dibunuh dalam satu tahun, dan yang ketiga dalam sebulan.

Dua hari sebelum pembunuhan Maldonado, wali kota Camilo Ponce Enriquez di provinsi selatan Azuay, Jose Sanchez, ditembak dan dibunuh.

Jutaan warga Ekuador akan memberikan suara mereka dalam referendum pada hari Minggu untuk memutuskan apakah akan menyetujui tindakan yang lebih ketat terhadap kejahatan terorganisir di negara yang dilanda perang geng berdarah.

Negara Amerika Selatan yang pernah menjadi benteng perdamaian antara produsen kokain utama kini terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional yang menggunakan pelabuhannya untuk mengirimkan narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa.

Jaksa, jurnalis, dan polisi juga termasuk di antara korban kejahatan terorganisir yang memiliki hubungan dengan kartel Meksiko dan Kolombia.

Pada bulan Januari, Presiden Daniel Noboa mendeklarasikan keadaan "konflik bersenjata internal" terhadap sekitar 20 kelompok kriminal.

Hal ini terjadi setelah serangkaian kekerasan yang dipicu oleh kaburnya gembong narkoba besar dari penjara, namun hingga kini belum bisa ditangkap kembali. AFP PHOTO/Ecuadorian Police

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News