Lebih Siap Menangkal Varian Mu

Lebih Siap Menangkal Varian Mu

08 September 2021 08:27
HANYA beberapa hari mulai tenang, Sarman Simanjorang mengaku dihinggapi khawatir lagi. Pasalnya, setelah dampak varian delta mereda, varian Mu jadi ancaman. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu memang pantas meminta  pemerintah melakukan antisipasi sejak dini. Alasannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan 40 negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, dan Jepang, sudah dimasuki varian Mu atau B.1.621.

“Sekalipun ke Indonesia belum terlaporkan adanya kasus karena varian Mu, kita semua harus tetap waspada. Pemerintah harus melakukan deteksi dini dengan memperketat arus masuk ke Indonesia,” tegasnya, Selasa, 16 September 2021.

Dia mengakui pelonggaran PPKM meningkatkan konsumsi rumah tangga dan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. “Tapi, warga harus tetap patuh dan disiplin melaksanakan prokes,” tandasnya.

Kekhawatiran atas masuknya varian Mu, ditanggapi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. “Saya juga meminta jajaran untuk melakukan konsolidasi internal. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Kementerian Luar Negeri, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Satgas Covid-19, dan Ditjen Imigrasi,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menegaskan pengawasan dilakukan pemerintah di seluruh pintu masuk, baik bandara maupun pelabuhan. “Pemerintah bergerak cepat dan tepat untuk mengantisipasi masuknya varian Mu atau B.1.621. Kita mencegah gelombang ketiga covid-19 di Indonesia.”

Pemeriksaan dilakukan secara whole genome sequencing kepada seluruh WNI atau WNA yang memiliki riwayat perjalanan ke negara dengan tingkat penyebaran varian Mu tinggi, seperti Kolombia, Jepang, India, Hong Kong, dan Ekuador.

Antisipasi cepat dilakukan Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Wali Kota M Ramdhan Pomanto mulai menyiapkan langkah pencegahan bersama Polri dan TNI. “Kami akan belajar dari pengalaman varian delta,” jelasnya. Dok Media Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis Virus Korona