Kasus Covid Meningkat, Lakukan Proses untuk Pencegahan

Kasus Covid Meningkat, Lakukan Proses untuk Pencegahan

12 Desember 2023 10:45
Jakarta: Ternyata, meningkatnya kasus covid-19 di Singapura, juga dialami oleh benetapa negara di Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes per 6 Desember 2023, covid-19 rata-rata kasus hariannya bertambah 35-40 kasus. 

Sementara, pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. "Ada peningkatan kasus, dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu, pekan kemarin ada peningkatan sampai 267 kasus per minggu," jelas Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes. Terlebih menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Seperti dinukil dari laman Kemenkes, selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. Namun, meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi covid-19 lalu. 

Juru bicara Kemenkes, Syahril Mansyur, memaparkan bahwa secara umum, gejala covid subvarian EG.2 dan EG.5 lebih ringan ketimbang varian-varian sebelum Omicron.

 
Gejala EG.2 dan EG.5



"Tidak ada gejala khusus. Hanya batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Lebih ringan," tutur Syahril. Masih dijelaskan Syahril, gejala ringan biasanya tak memerlukan obat dan perawatan khusus, seperti bantuan oksigen atau infus.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan subvarian EG.2 dan EG.5 dapat menimbulkan gejala berat pada orang-orang yang memiliki komorbid. 

Artinya, mereka yang usia lanjut, mereka yang memiliki komorbid. Kalau dia punya asma, diabetes, hipertensi, biasanya walau terinfeksi ringan, menimbulkan gejala yang berat. Namun begitu, untuk saat ini tidak ada laporan pengidap covid subvarian EG.2 dan EG.5 yang sampai menderita gejala parah.


Seberapa meningkatkah?



Jumlah kasus subvarian EG.5 yang sedang marak sekarang ini memang terpaut jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan saat Omicron pertama kali menyerang Indonesia. Namun memang, melihat tren kasus covid sepanjang tahun 2023, ada peningkatan pada bulan Oktober sampai November. 

Menurut Syahril, kasus mendadak naik pada akhir Oktober karena muncul pula kekhawatiran terhadap Mycoplasma pneumoniae, yang menyebabkan lebih banyak warga mengikut tes ketimbang sebelumnya. Meski demikian, pihak Kemenkes tetap memperingatkan warga dan pemerintah agar tak lengah. Pasalnya, kasus covid diperkirakan bakal naik dalam 2-3 minggu ke depan.

 
Apa yang harus dilakukan masyarakat?



Kementerian Kesehatan mengimbau kepada warga agar berhati-hati saat ingin bepergian baik itu di dalam maupun luar negeri. Utamanya perjalana ke negara-negara yang sedang mengalami peningkatan kasus covid-19 silam. 

Bahkan, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Bagi mereka yang sedang sakit, diharapkan memakai masker, mencuci tangan, juga menjaga jarak. Jangan lupa menjaga imunitas dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Tak hanya itu, kita juga harus melindungi kelompok dengan risiko tinggi, yaitu manula, orang dengan komorbid, juga bayi dan anak-anak. Warga juga diminta menghindari kerumunan dan berupaya menjaga jarak, terutama menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru. Dok. Medcom.id/gaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis Varian EG.5