PEMERINTAH terus berupaya menjaga ketersediaan obat, terutama obat terapi Covid-19, agar tidak terjadi kekurangan. Hingga saat ini, stok obat dinyatakan tercukupi dan aman.
Penegasan tersebut disampaikan Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, kemarin. Ia menanggapi bertambahnya angka kasus Covid-19 diikuti dengan peningkatan kebutuhan terhadap obat obatan untuk penanganannya. “Kami sudah mengecek ketersediaan obat dan kita memiliki stok yang cukup di tengah kasus Covid-19 yang saat ini cukup tinggi dan membutuhkan obat-obatan,” katanya.
Menurut Arianti, untuk menjamin ketersediaan obat tersebut, pemerintah sudah meminta industri obat, pedagang besar farmasi (PBF), dan pelaku usaha lainnya untuk tidak menahan obat bagi masyarakat. “Memang sampai saat ini belum ditemukan obat yang secara klinis untuk mengobati pasien covid-19. Namun, ada beberapa obat yang dianggap potensial dan sudah dapat dipakai untuk menangani terapi covid-19,” jelasnya.
Arianti mengakui ada beberapa kendala yang dihadap i, yakni pendistribusian obat ke daerah. Oleh karena itu, ia meminta pihak industri atau PBF untuk tidak menahan obat-obatan agar masyarakat mudah mendapatkannya.
Saat ini stok obat terapi covid-19 cukup banyak, antara lain oseltamivir kapsul ada 11,6 juta tablet, favipiravir ada 24,4 juta tablet, remdesivir ada 148.891 vial. “Untuk remdesivir, kita akan impor dan sampai dalam 1 sampai 2 hari ini,” terangnya.
Kemudian, azythromycin 12,3 juta tablet, tocilizumab 421 ribu tablet yang hanya digunakan untuk kasus kritis. Ada multivitamin 75,9 juta tablet. Semua stok obat tersebut ada di dinas kesehatan provinsi, di instalasi farmasi pusat, di industri farmasi dan PBF, di rumah sakit, dan juga ada di apotek.
Terkait kebutuhan oksigen, produksi di PT Samator di Kendal, Jawa Tengah, sempat terhenti karena padamnya listrik. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kemarin, mendatangi pabrik Samator dan mendapat penjelasan bahwa proses produksi oksigen masih belum optimal. Namun, untuk kiriman oksigen dari Jawa Barat sebagian dikatakan sudah sampai. Dok. Media Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News