PLTSa dan TPS 3R Jadi Solusi Pengelolaan Sampah

PLTSa dan TPS 3R Jadi Solusi Pengelolaan Sampah

09 Februari 2022 07:07
PADA 2021, timbulan sampah secara nasional mencapai sekitar 21 juta ton, di antaranya sampah makanan (28,3%), plastik (15,73%), dan kayu/ranting (12,75%). Banyaknya timbulan sampah tersebut tentu membutuhkan inovasi pengelolaan sampah yang baik, di antaranya pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) dan tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS 3R).
 
Pengembangan PLTSa masuk program Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Perpres No 35 Tahun 2018. Kota Surakarta--yang termasuk kota dalam perpres tersebut--diharapkan menjadi contoh untuk pengembangan PLTSa di kota lain. PLTSa di Kota Surakarta, yakni PLTSa Putri Cempo, tak lama lagi akan beroperasi meski belum 100%. Pada tahap I atau April 2022, PLTSa tersebut diharapkan sudah menghasilkan listrik 2 Mw dan pada Desember 2022 sudah mencapai 8 Mw.

Sebelum PLTSa Putri Cempo, Surabaya sudah terlebih dahulu mengoperasikan PLTSa Benowo pada sekitar pertengahan tahun lalu. PLTSa yang dirintis sejak 2012 ini dapat memproduksi listrik mencapai 11 Mw. PLTSa yang kali pertama beroperasi tersebut juga mampu melistriki 5.885 rumah tangga dengan daya 1.300 VA.
 
Sementara itu, berbeda dengan Surakarta dan Surabaya, pembangunan PLTSa di Kota Denpasar kini terhenti. Pemkot Denpasar saat ini lebih fokus membangun TPS 3R berbasis desa. Beberapa TPS 3R yang telah dibangun ialah TPS 3R Kesiman dan Pertiwi Kethi. Selain bermanfaat bagi lingkungan, TPS 3R tersebut diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Dok: Fokus Media Indonesia (Rkp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis Sampah