4 Kelompok yang Berisiko Tinggi Terinfeksi Cacar Monyet

4 Kelompok yang Berisiko Tinggi Terinfeksi Cacar Monyet

02 Juni 2022 12:58
Jakarta: Wabah cacar monyet, yang sekarang menyebar di sekitar 20 negara, membingungkan para pemimpin kesehatan. Dulu, ini endemik di Afrika Barat dan Tengah, tetapi sangat jarang di tempat lain. Namun sekarang, antara 100 dan 200 kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai telah terdeteksi dalam beberapa pekan terakhir di seluruh dunia.

Tanda-tanda utama yang harus diwaspadai termasuk demam dan sakit kepala, tetapi para pejabat telah memperingatkan bahwa beberapa kelompok lebih berisiko daripada yang lain dalam hal tertular penyakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan kontak fisik dekat dengan seseorang yang memiliki gejala cacar monyet, atau dengan hewan yang terinfeksi, memiliki risiko infeksi tertinggi.

Panduan resmi yang dinukil dari laman The Sun menyatakan ada empat kelompok utama yang berisiko, yakni:

1. Bayi baru lahir
2. Anak-anak
3. Orang yang kekebalannya terganggu
4. Pekerja kesehatan

"Bayi yang baru lahir, anak-anak dan orang-orang dengan defisiensi imun yang mendasari mungkin berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan kematian akibat cacar monyet. Karena sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya terbentuk. Artinya, mereka lebih rentan terhadap infeksi. Sedangkan petugas kesehatan juga berisiko lebih tinggi karena paparan virus yang lebih lama," papar ahli dari WHO.
 

Vaksinsi, efektifkah?

Mereka yang divaksinasi cacar cenderung memiliki perlindungan terhadap infeksi cacar monyet. Saat ini orang yang telah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi sedang diberikan vaksin sebagai tindakan pencegahan.

Para ahli di WHO mengatakan, "Meskipun orang yang telah divaksinasi terhadap cacar akan memiliki perlindungan terhadap cacar monyet, mereka juga perlu mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain." (TIN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis kesehatan anak