Menantikan Hunian Tetap Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Bogor

Menantikan Hunian Tetap Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Bogor

21 Desember 2021 08:11
PADA Januari 2020, Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Nanggung, dan Leuwisadeng, Bogor, Jawa Barat mengalami bencana alam banjir bandang dan tanah longsor. Bencana ini berdampak pada 2.867 kepala keluarga dan mengharuskan warga untuk meninggalkan lokasi bencana.

Pemerintah Kabupaten Bogor saat itu merespons cepat dengan membangun 1.753 unit hunian sementara (huntara) sebagai tempat tinggal sementara korban bencana tersebut.

Hampir dua tahun berlalu hunian tetap (huntap) yang dibangun pemerintah belum memenuhi target pembangunan. Banyak warga yang mulai meninggalkan huntara dan kembali ke tempat tinggal lama.

Hal itu dilakukan warga karena meyakini tempat tinggal yang pernah dilanda bencana aman dan tidak akan terjadi bencana susulan. Sementara itu, dari kebutuhan 2.000 unit huntap, hanya 563 unit yang bisa dibangun dengan 500 unit yang telah dibangun sampai Desember 2021.

Pemerintah terus mengupayakan pemenuhan target pembangunan sebanyak 563 unit huntap bagi korban bencana. Sampai saat ini, wilayah Kampung Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, menjadi percontohan bagi relokasi korban bencana alam.

Kampung Urug dibangun dengan memperhatikan konsep pembangunan kembali kehidupan
masyarakat korban bencana alam. Selain itu, pemerintah memperhatikan konsep green living pada relokasi korban bencana tersebut. Dok Media Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis longsor