Saat cuaca panas, amankah minum minuman dingin untuk kesehatan kita?
Dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi memaparkan, pada dasarnya air dingin tetaplah air seperti pada biasanya, ini dikarenakan ketika air dingin masuk ke dalam tubuh ia akan melewati sistem pencernaan terlebih dahulu dan suhunya akan disesuaikan sampai akhirnya akan disebarkan ke seluruh tubuh.
Namun bukan berarti minum air dingin selamanya aman untuk tubuh, karena tetap bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan apabila dikonsumsi terlalu sering, baik dalam cuaca panas atau normal, terutama jika kamu memiliki alergi pada suhu dingin.
Ini dikarenakan mengonsumsi air dingin dapat menyebabkan masalah pada saluran pernapasan. Suhu dingin yang disebabkan oleh air dingin bisa menyebabkan lendir di dalam trakea menjadi lebih tebal dan lebih sulit untuk udara dan makanan melewati saluran pernapasan.
Hal ini tentu bisa memperburuk kondisi tubuh, terutama jika kamu sedang mengalami panas dalam seperti batuk, flu, atau sakit tenggorokan yang merupakan penyakit umum dalam cuaca panas.
Risiko minum air dingin saat cuaca panas
Jika berbicara secara umum, memang air dingin bukanlah sebuah hal yang harus kamu hindari pada saat menghadapi cuaca panas, namun ada beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi jika kamu terlalu sering mengonsumsi air dingin, seperti:
1. Batuk
Air dingin menyebabkan lendir di dalam saluran pernapasan kita menebal dan mengeras. Ini membuat tenggorokan menjadi terasa gatal dan akhirnya menyebabkan batuk.
2. Flu
Karena suhu dingin yang disebabkan oleh air dingin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Meski tidak menyebabkan flu secara langsung, air dingin tentu bisa memperburuk kondisi dan menghambat proses penyembuhan.
3. Sakit tenggorokan
Saat cuaca panas tubuh kita menjadi lebih rentan untuk terinfeksi panas dalam atau radang tenggorokan, dan mengonsumsi air dingin bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan. Ini dikarenakan air dingin dapat memperburuk iritasi yang sedang terjadi di tenggorokan, sehingga ini akan memperburuk dan memperlambat proses penyembuhan saat terinfeksi radang tenggorokan.
Minuman dingin dengan es batu di dalamnya juga perlu diperhatikan dari sisi kebersihannya. Harus dipastikan bahwa es yang kita minum berasal dari air yang matang/layak untuk diminum. Bila es batu tersebut berasal dari air mentah tentu saja akan mengandung banyak kuman penyakit yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan, infeksi saluran napas atas ataupun diare.
4. Sakit kepala
Sering minum air dingin juga dipercaya dapat menyebabkan sakit kepala melalui sebuah penelitian melibatkan 669 wanita, terutama pada orang yang rentan terkena migrain/nyeri kepala sebelah. Air dingin juga dapat mengganggu sensitivitas gigi dan menyebabkan rasa ngilu yang bisa berujung menjadi sakit kepala.
Lalu, bagaimana air yang baik untuk dikonsumsi?
Sebenarnya, semua jenis air putih baik untuk dikonsumsi baik dalam suhu apapun, namun air dengan suhu normal (16 hingga 25 derajat Celsius) atau sejuk adalah suhu terbaik untuk dikonsumsi.
Air yang terlalu panas juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat menghadapi cuaca panas karena dapat mengurangi rasa haus ketika dehidrasi serta mengganggu kemampuan tubuh dalam menyeimbangi suhunya.
Kamu juga sebaiknya menghindari konsumsi minuman dingin manis atau minuman dingin dengan nilai gula yang tinggi saat menghadapi cuaca panas. Ini disebabkan karena hal tersebut dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga memicu bakteri jahat yang ada di dalam tenggorokan kita untuk semakin bertambah dan akhirnya membuat tenggorokan terasa gatal dan sakit tenggorokan.
Selain itu, kamu mungkin juga ingin menghindari minum air dingin saat sedang pilek atau flu, atau jika kamu memiliki kondisi kronis tertentu di saluran pernapasan dan pencernaan, karena hal tersebut dapat meningkatkan proses peradangan sehingga semakin memperlambat proses penyembuhan.
Tidak apa-apa untuk mengonsumsi air dingin sesekali, namun jumlah hariannya harus dibatasi ya! Mari sama-sama hadapi cuaca panas dengan bijak ya Teman Gaya.
Dok.Medcom.id/gaya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News