Sejarah Pasar Taman Puring
Di balik tragedi ini, Pasar Taman Puring menyimpan sejarah panjang yang menarik. Dahulu, area ini hanyalah pangkalan oplet dan tempat mangkal para pedagang pikulan. Namun sejak era 1960-an, taman ini mulai dipadati pedagang kaki lima yang menjual barang-barang bekas, seperti sepatu, elektronik, pakaian, hingga onderdil kendaraan.
Pada tahun 1983, Gubernur DKI Jakarta saat itu meresmikan sebagian area taman untuk menjadi tempat berdagang bagi para penjual barang bekas di wilayah Jakarta Selatan.
Sejak saat itu, Taman Puring mulai dikenal luas sebagai pusat barang selundupan atau barang bekas dari luar negeri. Aneka barang elektronik, tas, jam tangan, dan sepatu bermerek bisa ditemukan di sini dengan harga miring.
Reputasinya sebagai tempat “berburu harta karun” menjadikannya populer, meski tak lepas dari cap negatif terkait dugaan perdagangan barang ilegal. Meski demikian, daya tarik Pasar Taman Puring tak pernah surut. Pemburu barang bekas berkualitas tetap berdatangan dari berbagai penjuru Jakarta.
Pasca krisis moneter 1998, banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan beralih profesi menjadi pedagang. Taman Puring pun menjadi alternatif tempat usaha yang ramai, terutama saat akhir pekan. Dari sinilah lahir istilah “Pasar Tunggu”, karena banyak pedagang hanya berjualan pada hari Sabtu dan Minggu.
Lambat laun, jumlah pedagang kian bertambah hingga menutupi hampir seluruh area taman. Pemerintah pun turun tangan untuk menata kawasan ini agar kegiatan ekonomi bisa berlangsung lebih tertib dan aman.
Pernah Terbakar di Tahun 2002
Perlu diketahui, kebakaran hari ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 2002, kebakaran besar juga pernah meluluhlantakkan hampir seluruh struktur pasar.
Setelah itu, Pasar Taman Puring dibangun kembali oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan fasilitas dua lantai dan konsep yang lebih modern. Pasar ini pun bertransformasi menjadi destinasi belanja favorit, khususnya untuk sepatu murah dan berbagai kebutuhan masyarakat lainnya. Dok. Metrotvnews.com Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News