Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober
Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober
Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober
Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober
Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober
Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober

Sejarah Batik yang Dirayakan Setiap 2 Oktober

02 Oktober 2024 12:16
Jakarta: Hari ini, tepatnya 2 Oktober, Indonesia selalu memeringati Hari Batik Nasional. Jika kilas balik, ternyata batik menyimpan banyak cerita dan sejarah tersendiri. 

Batik menjadi salah satu ikon yang mewakili Indonesia, bahkan sudah masuk Budaya Tak Benda United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2009. Batik sendiri ternyata sudah mulai diperkenalkan sejak zaman kerajaan. Pada masa lalu, batik dikenal sebagai pakaian khas kerajaan.

Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang di Indonesia. Sampai saat ini, motif batik terus berkembang dalam pembuatannya.

 
Apa itu batik?



Batik adalah kain yang dilukis dengan menggunakan cairan lilin malam dengan menggunakan sebuah alat bernama canting. Dengan lilin dan canting tersebut, para pengrajin menggambar dan melukis di sebuah kain hingga membuat kain tersebut bernilai tinggi. 

Secara bahasa, batik berasal dari kata mbat, artinya melempar berkali-kali serta tik yang artinya ialah titik. Motifnya pun dapat beragam dan inilah yang menjadi ciri khas keindahan batik. 

 
Sejarah awal hadirnya batik



Seperti yang telah dijelaskan di atas, batik erat kaitannya dengan zaman kerajaan. Pakaian bermotif batik hanya boleh dikenakan oleh keluarga dan pegawai kerajaan. Namun, masyarakat di luar tersebut, dapat belajar membatik yang diajarkan oleh para pegawai Keraton yang pulang ke rumahnya yang berada di lingkungan luar keraton.

Batik sudah mulai ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Bukti bahwa kerajaan Majapahit menerapkan teknik pembatikan untuk menciptakan busana terlihat pada sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Bonorowo (sekarang Tulungagung) yang merupakan kawasan bekas Kerajaan Majapahit.

Dilansir dari berbagai sumber, pengembangan batik sendiri mulai banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram. Kemudian, berlanjut pada zaman Kasunan Surakarta serta Kesultanan Yogyakarta.

Tidak hanya itu, kegiatan batik tertua di Indonesia berasal dari Ponorogo, yang diketahui dengan nama Wengker. Mulai pada abad ketujuh, Kerajaan di Jawa Tengah mempelajari batik dari Ponorogo.

 
Kemajuan batik dari masa ke masa



Meskipun batik diketahui dilakukan menggunakan lilin dan canting, ada juga metode lain dalam memproduksi batik. Untuk memenuhi permintaan pasar, kini batik dibuat pula dengan teknik printing, cap, dan lain sebagainya.

Motif-motif batik dicap dengan alat stempel tertentu sehingga terciptalah produksi massal. Meskipun begitu, hanya batik tulis yang dibuat dengan canting yang dibanderol harga paling mahal.

Hal ini dipertimbangkan karena pengerjaan kain batik yang begitu lama dan dilihat dari tingkat kerumitannya. Maka dari itu, tak heran jika memang harga batik dengan buatan canting dan lilin bisa begitu mahal.

 
Masuk warisan budaya tak benda



Batik nasional diketahui sudah masuk ke dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2009. 

Sejarah Hari Batik Nasional diputuskan ketika Batik diakui dalam sidang ke-4 komite antar-pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-Benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi.

Dalam agenda tersebut, UNESCO mengakui batik, wayang, keris, noken, dan tari saman sebagai Budaya-Tak Benda warisan manusis dari Indonesia. Peresmian ini dilakukan saat 2 Oktober 2009. Jadi, ini alasan Hari Batik Nasional dirayakan setiap tanggal tersebut. Dok. Medcom.id/gaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Grafis hari batik nasional