Keuntungan Water Birth
Water birth, atau melahirkan di dalam air, pertama kali diperkenalkan di Eropa, tepatnya di Rusia. Dalam proses persalinan dengan metode ini, ibu akan diminta duduk, jongkok, atau berada pada posisi yang nyaman untuk mengejan di dalam air hangat.
Metode ini sangat berbeda dengan metode persalinan konvensional, yang mengharuskan ibu untuk berbaring di tempat bersalin selama menjalani proses. Namun popularitasnya terus meningkat karena menawarkan sejumlah keuntungan, antara lain:
1. Mengurangi Rasa Sakit
Air hangat yang digunakan dalam water birth dipercaya membantu merelaksasikan otot-otot ibu, sehingga mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh kontraksi.
2. Lebih Tenang dan Nyaman
Suasana yang tenang dan hangat dalam air memberikan kenyamanan bagi ibu selama persalinan. Ibu juga dapat dengan mudah mengubah posisi untuk menemukan posisi yang paling nyaman.
3. Mengurangi Risiko Robekan Perineum
Air membantu melembapkan dan membuat jaringan perineum lebih elastis. Hal ini tentunya mengurangi risiko robekan saat melahirkan.
4. Menciptakan Lingkungan yang Mirip Ketuban
Air hangat menciptakan lingkungan yang mirip dengan cairan ketuban, sehingga bayi merasa lebih nyaman saat lahir.
5. Tidak Membutuhkan Anestesi
Dalam beberapa kasus, water birth dapat mengurangi kebutuhan akan anestesi. Hal ini karena air hangat sudah terbukti memiliki efek anestesi alami.
6. Mempercepat Persalinan
Studi menunjukkan bahwa water birth mampu mempersingkat durasi proses persalinan secara keseluruhan. Pasalnya, air hangat dapat membantu melunakkan serviks sehingga proses persalinan lebih cepat.
Risiko Water Birth
Terlepas dari banyaknya keuntungan, metode persalinan di dalam air juga menyimpan sejumlah risiko. Berikut ini risiko water birth:
1. Infeksi
Air yang digunakan dalam water birth dapat terkontaminasi dengan kotoran ibu yang bisa saja keluar saat mengenjan. Hal ini tentunya berbahaya karena meningkatkan risiko infeksi pada bayi.
2. Aspirasi Mekonium
Water birth meningkatkan risiko bayi terkena sindrom aspirasi mekonium. Kondisi ini terjadi saat bayi sudah buang air besar sebelum lahir, dan cairan ketuban yang terkontaminasi kotoran dihirup oleh bayi sehingga menyebabkan komplikasi pernapasan.
3. Kerusakan Tali Pusat
Ketika mengangkat bayi ke permukaan, ada kemungkinan tali pusat dapat rusak atau terputus.
4. Pneumonia
Bayi berisiko terkena pneumonia atau radang paru apabila dilahirkan dengan metode water birth. Oleh karenanya, suhu air harus terjaga di kisaran 36?37 derajat Celsius. Bayi juga harus segera diangkat setelah lahir.
Dok. Medcom.id/gaya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News