VIRUS nipah (NiV) kali pertama muncul dan mewabah di Malaysia pada 1998-1999. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus ini berasal dari kelelawar buah (Pteropus) dan dapat menyebar ke hewan lain, misalnya babi, dan bahkan menular ke manusia.
WHO mencatat virus ini pernah menyerang beberapa negara di Asia dengan kasus terbanyak terjadi di Bangladesh pada 2001-2020, mencapai 319 kasus dan 225 kematian. Selain itu, virus nipah pernah mewabah di India pada 2001, 2007, dan 2018 dengan total 90 kasus dan 67 kematian.
Tak hanya ketiga negara tersebut, beberapa negara lain juga berisiko terancam wabah virus nipah, semisal Kamboja, Filipina, Thailand, dan Indonesia. Hal itu terjadi karena negara-negara tersebut memiliki hutan tropis yang merupakan habitat kelelawar (Pteropus).
WHO menyatakan tingkat kematian akibat terinfeksi virus ini ialah 40%-75%, bergantung pada kapabilitas tiap-tiap daerah dalam menanganinya.
Gejala yang ditimbulkan akibat terserang virus ini juga bermacam-macam.
Centers for Disease Control (CDC) mencatat setidaknya ada beberapa gejala awal yang muncul, yaitu demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorok, sulit bernapas, dan muntah. Selain itu, CDC mengungkapkan gejala lanjutan yang tergolong gejala parah, yaitu kebingungan, kejang, koma, dan ensefalitis, atau pembengkakan otak. Dok.MI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News