KEMBALI ke keluarga. Peringatan itu disuarakan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Selasa, 29 Juni 2021. Ia mewanti-wanti pentingnya kembali melakukan gerakan penanggulangan covid-19 dengan konsentrasi keluarga.
Pasalnya, klaster penyebaran covid-19 saat ini sudah masuk ke satuan masyarakat terkecil, yakni keluarga. “Perlu sebuah gerakan masif untuk mewujudkan anggota keluarga yang sadar dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” kata Mbak Rerie, sapaan akrabnya.
Ia mengutip catatan di Jawa Timur. Dari total 165.013 kasus, 14.173 di antaranya terjadi pada anak-anak di bawah usia 18 tahun. “Paparan pada anak terjadi akibat semakin banyak klaster keluarga dalam beberapa pekan terakhir.”
Upaya meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan keluarga dalam melaksanakan protokol kesehatan, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus menjadi prioritas dan masif dilakukan untuk meredam laju penularan meluas. Keterlibatan para pemangku kepentingan di wilayah, seperti RT/RW, lurah, camat, hingga gubernur sangat diharapkan untuk menginisiasi kepatuhan dan kedisplinan menjalankan prokes setiap keluarga.
“Pada kebijakan PPKM mikro, upaya sosialisasi masif terkait disiplin prokes harus konsisten dilakukan agar setiap keluarga menyadari pentingnya menerapkan prokes dalam keseharian,” tandasnya.
Surabaya
Di Surabaya, Ikatan Dokter Indonesia juga menegaskan kasus infeksi baru didominasi klaster keluarga. Mereka bisa terdiri atas anak, ibu, dan bapak.
“Karena itu, saat ini, orangtua harus lebih mengawasi putra-putrinya agar tidak keluar rumah jika tidak penting. Anak-anak harus diberi penjelasan bahwa kondisi saat ini belum baik untuk berinteraksi langsung dengan banyak orang,” papar anggota Satgas Covid-19 IDI Surabaya, Meivy Isnoviana.
Ia meminta untuk menekan laju penyebaran covid-19 ialah dengan menghidupkan kembali Kampung Tangguh. “Masyarakat dapat terlibat langsung dalam membatasi aktivitas sesama warga.”
Penerapan protokol kesehatan juga disuarakan Lesty Nurainy. Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Selatan itu mengakui kasus positif di wilayahnya menunjukkan tren lonjakan cukup drastis. “Peringatan sudah kami sampaikan ke semua kabupaten dan kota. Kalau tidak hati-hati, kejadian seperti di provinsi lain juga mengancam Sumatra Selatan,” tandasnya.
Peningkatan kasus terlihat dari tingginya tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit yang sudah mencapai di atas 80%. Bahkan salah satu rumah sakit sudah 100%.
Di sisi lain, meski masih aman, Mohammad Ramdhan Pomanto tidak mau diam. Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, itu bersiap dengan jumlah tempat tidur di rumah sakit. “Kepatuhan masyarakat terhadap prokes di Makassar sangat terjaga. Namun, ledakan bisa terjadi karena ada warga dari luar yang masuk,” ujarnya.
Dari sejumlah daerah dilaporkan beragam upaya dilakukan pemerintah daerah untuk menekan laju infeksi covid-19, mulai menutup destinasi wisata, memberlakukan kerja dari rumah bagi pegawai negeri, hingga melarang ASN melakukan dinas luar kota. Bahkan, di Jawa Tengah, sudah 7.000-an RT harus melakukan penutupan lingkungan secara total. Dok Media Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News