Jakarta: Sudah setahun konflik Israel-Hamas berlangsung. Bukannya mereda, konflik justru mengarah ke perang regional. Dengan dalih melindungi diri, Israel masih terus menggempur Gaza, sementara Hamas juga masih eksis melakukan perlawanan.
Hingga kini, akibat konflik tersebut sebanyak 41.870 orang tewas di Gaza, sementara di Tepi Barat sebanyak 693 orang tewas. Di pihak Isrel sendiri sebanyak 1.200 orang tewas.
Konflik Israel-Hamas meninggalkan jejak luka yang cukup dalam. Jumlah korban tewas termasuk anak-anak, rumah warga hancur, akses makanan terbatas, dan warga hidup dengan ketidakpastian, bahkan kamp pengungsian menjadi target bom Israel.
Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan Israel telah menggusur hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel sendiri menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Pada April lalu, Palestina mengajukan diri menjadi anggota penuh PBB di tengah agresi brutal Israel. Namun hal tersebut di-veto oleh Amerika Serikat, sehingga sulit bagi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Namun pada 10 September lalu, Palestina mendapatkan kursi setara dalam sidang majelis anggota PBB ke-79. Artinya Palestina mendapatkan hak dan keistimewaan tanbahan di kursi antara anggota PBB di ruang sidang.
Hingga Juni 2024, 146 anggota PBB sudah mengakui Palestina menjadi negara berdaulat. Resolusi ini menjadikan Palestina bisa mengusulkan, mensponsori, bahkan dipilih sebagai ketua sidang majelis umum PBB dan juga komite, serta berpartisipasi penuh dalam konfensi di bawah PBB.
Sementara itu Indonesia terus menggaungkan gencatan senjata permanen demi menghentikan bertambahnya korban jiwa. Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury mengatakan bahwa Indonesia tetap konsisten mendorong gencatan senjata permanen di Gaza dan Israel menghentikan serangannya ke Gaza dan seluruh Palestina. Sumber: Redaksi Metro TV Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News