TAMAN Impian Jaya Ancol sudah membuka kunjungan wisatawan dengan KTP nonDKI Jakarta. Namun, kebijakan tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan kuota pengunjung yang hanya sebesar 30%.
Demikian penjelasan Corporate Communications Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari, Rabu, 19 Mei 2021. “Sudah bisa selain itu (KTP DKI), tapi tetap pakai ketentuan kuota,” kata dia.
Ia mengemukakan, berdasarkan data kunjungan pada Selasa, 18 Mei 2021, antusias masyarakat ke tempat wisata cukup tinggi. Rika mencatat ada sebanyak 7.923 orang datang. Pihaknya juga mengklaim jumlah tersebut masih sesuai ketentuan pembatasan kuota yang berlaku.
Pembatasan 30% sudah diterapkan pada pembelian secara daring (online), termasuk pengaturan pada pintu gerbang masuk dan pada setiap wahana permainan di Ancol. “Mulai gerbang, Dufan, Seaworld, hingga Ocean Dream Samudra itu dilock di kapasitas 30% karena kan masing-masing areanya beda-beda.”
Salah satu peningkatan dari protokol kesehatan yang ada di Ancol ialah dengan melarang wisatawan berenang. Hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan, terutama penggunaan masker. Maklum, kebanyakan orang yang bermain di air sudah lupa menggunakan masker.
“Memang betul untuk peningkatan protokol kesehatan. Karena kami concern terhadap penerapan prokes sebab dari Ancol pertama buka PSBB transisi, PPKM mikro, itu sudah kami siapkan semua tuh sarana-prasarana, kemudian kebutuhan untuk beberapa prokes,” kata dia.
Jika Pantai Ancol kembali dibuka, beberapa daerah justru menutup seluruh tempat wisata selama libur Lebaran. Contohnya, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang menutup selama empat hari Cikao Park di Jatiluhur dan objek wisata lain. Alasannya, mengantisipasi kerumunan karena berpotensi menjadi klaster baru penyebaran covid-19.
Hal serupa dilakukan Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Seluruh objek wisata itu ditutup saat berlangsungnya kegiatan Syawalan (Kupatan). Namun, acara Syawalan dengan kegiatan lumban, yakni melarung kepala kerbau ke laut tetap digelar dengan peserta terbatas.
Dari Maluku Tengah, Maluku, tradisi adat pukul sapu di Desa Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), untuk kedua kalinya terpaksa dilakukan secara tertutup. Alhasil, wisatawan domestik dan mancanegara harus mengurungkan niat untuk menonton acara tersebut. Dok Media Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News