Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Menurut data dari Kemenkes, prevalensi hipertensi di Indonesia sendiri mencapai 34,11 persen dari populasi. Persentase tersebut membuat Indonesia masuk ke peringkat 5 dengan kasus hipertensi terbanyak di dunia.
Dr. Gerald Toreh, SpPD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Cibubur mengatakan agar terhindar dari komplikasi darah tinggi, pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Tekanan darah normal adalah sekitar 140/90 mmHg.
Melakukan pemantauan rutin akan membantu kamu, mengidentifikasi peningkatan tekanan darah sebelum menjadi masalah serius, menilai efektivitas perubahan gaya hidup atau pengobatan yang sedang dijalani, mencegah komplikasi yang lebih parah dengan intervensi yang tepat waktu.
Selain berolahraga teratur, penderita hipertensi juga perlu membatasi asupan garam. Dokter umumnya akan menyarankan untuk diet rendah garam agar tidak terjadi lonjakan tekanan darah yang dapat memperparah keadaan.
Makanan yang berkontribusi pada peningkatan darah
Dr. Gerald Toreh menjelaskan ada beberapa makanan dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, di antaranya:
- Garam: konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan retensi air, meningkatkan tekanan darah
- Makanan olahan: Makanan kalengan, daging olahan, dan makanan cepat saji sering mengandung garam tinggi
- Lemak jenuh dan trans: makanan yang kaya lemak jenuh dan trans, seperti gorengan dan makanan cepat saji, dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah
- Minuman beralkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah
- Gula: konsumsi gula berlebihan, terutama dalam bentuk minuman manis, dapat meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi
Pencegahan hipertensi
Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko hipertensi meliputi:
1. Mengurangi konsumsi garam: batasi konsumsi garam hingga kurang dari 5 gram per hari
2. Pola makan sehat: konsumsi makanan yang kaya akan buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak
3. Berolahraga secara teratur: lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari, seperti berjalan, bersepeda, atau berenang
4. Menjaga berat badan ideal: mengurangi berat badan berlebih dapat membantu menurunkan tekanan darah
5. Menghindari rokok dan alkohol: berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu menjaga tekanan darah normal
6. Mengelola stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres yang mempengaruhi tekanan darah.
Penanganan hipertensi
Jika telah didiagnosis dengan hipertensi, beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan meliputi:
- Penggunaan obat: dokter mungkin meresepkan obat antihipertensi untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Perubahan gaya hidup: Melakukan perubahan gaya hidup sehat seperti diet rendah garam, olahraga, dan manajemen stres.
- Pemeriksaan rutin: melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
- Edukasi: memahami kondisi dan pengobatan hipertensi melalui edukasi kesehatan dapat membantu pasien lebih proaktif dalam pengelolaan kondisi mereka.
Hipertensi adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang tepat. Dengan memahami pentingnya pemantauan tekanan darah, mengenali komplikasi yang mungkin timbul, serta melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat.
Kita dapat mengurangi risiko dan dampak dari penyakit ini. Yuk, bersama-sama meningkatkan kesadaran akan hipertensi dan berupaya menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah kita. Dok. Medcom.id/gaya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News