Bahaya Konsumsi Tahu-Tempe Berlebihan

Bahaya Konsumsi Tahu-Tempe Berlebihan

09 Februari 2023 16:36
Jakarta: Tahu dan tempe merupakan makanan yang masuk ke dalam kategori Empat Sehat Lima Sempurna. Bahkan makanan ini memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi.

Tetapi, jika kamu terlalu banyak makan tahu tempe bisa menimbulkan penyakit yang tak diinginkan oleh tubuh. Salah satunya adalah Peptic Ulcer Disease (PUD), asam urat, kanker payudara, bahkan bisa mengganggu produksi kelenjar tiroid.

Berikut ini ada beberapa penjelasan yang perlu kamu tahu!
 

1. Efek goitrogenik


Produk kedelai mengandung goitrogen tingkat tinggi. Goitrogen adalah senyawa yang menghambat kemampuan tiroid untuk memanfaatkan yodium dengan benar yang dapat menyebabkan masalah hipotiroid.
 

2. Protease inhibitor


Seolah-olah lektin dan fitat tidak cukup, kedelai juga memiliki penghambat protease, yang juga disebut penghambat tripsin. Racun ini memblokir aksi enzim yang memiliki tanggung jawab mencerna protein tertentu, tetapi juga dapat menyebabkan sejumlah masalah lain.
 

3. Menurunkan kadar testoteren


Ini adalah masalah besar. Kedelai mengandung estrogen tumbuhan dalam bentuk isoflavon yang secara efektif meningkatkan kadar estrogen dan karenanya menurunkan kadar testosteron. Hormon-hormon itu bersaing jadi lebih dari satu berarti lebih sedikit dari yang lain.
 

4. Penurunan libido


Keseimbangan testosteron terhadap estrogen yang tidak tepat pada pria dapat menyebabkan penurunan libido, penumpukan lemak di sekitar pinggang dan hilangnya energi, stamina dan kejantanan bahkan payudara pria (ginekomastia).
 

5. Masalah kesuburan


Memiliki kadar estrogen yang sangat tinggi tidak berarti kamu akan menjadi lebih seperti seorang wanita. Itu bisa mengganggu menstruasi, kesuburan dan membuat kamu berisiko terkena kanker payudara.
 

6. Menghambat pertumbuhan bayi


Terlalu banyak estrogen pada tahap ini dapat menyebabkan gagal tumbuh, testis terbelakang dan masalah saat pubertas datang seperti ginekomastia, kurangnya rambut wajah dan pengebirian. Dok: Medcom.id/Gaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(CDE)

Grafis makanan sehat