Pelemahan rupiah juga berdampak pada portofolio investasi, di mana beberapa aset bisa mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk cermat dalam memilih aset atau instrumen investasi saat rupiah melemah.
Melansir laman OCBC, Sabtu, 8 Februari 2025, berikut beberapa instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan:
1. Emas
Emas telah lama dikenal sebagai aset safe haven, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi dan pelemahan mata uang. Saat rupiah melemah, nilai emas dalam rupiah biasanya naik karena emas dihargai dalam dolar AS di pasar internasional.
2. Mata uang asing (forex)
Investasi dalam mata uang asing merupakan strategi penting saat rupiah melemah. Membeli mata uang asing yang lebih kuat, seperti dolar AS, euro, atau yen Jepang, bisa melindungi nilai kekayaan dari penurunan nilai rupiah.
3. Saham perusahaan ekspor
Saat rupiah melemah, perusahaan yang berorientasi ekspor biasanya diuntungkan karena pendapatan mereka dalam mata uang asing meningkat nilainya dalam rupiah.
4. Obligasi
Obligasi yang diterbitkan dalam mata uang asing, seperti dolar AS, menawarkan perlindungan tambahan terhadap pelemahan rupiah. Saat membeli obligasi ini, menerima pembayaran bunga dan pengembalian pokok dalam mata uang asing.
Hal ini berarti nilai investasi tidak terpengaruh oleh penurunan nilai rupiah, dan bisa mendapat keuntungan jika nilai mata uang asing tersebut naik terhadap rupiah. Obligasi pemerintah dalam mata uang asing, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) yang diterbitkan dalam dolar AS, menawarkan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen lainnya.
5. Reksa dana pasar uang
Reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan investasi yang lebih aman saat rupiah melemah. Reksa dana ini biasanya menginvestasikan dana di berbagai instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat utang jangka pendek yang diterbitkan dalam mata uang asing.
Diversifikasi ini memungkinkan reksa dana untuk mengurangi risiko yang dihadapi dalam satu pasar atau mata uang tertentu. (Laura Oktaviani Sibarani) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News