KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di Tanah Air. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pun terus berupaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat.
Segenap program antisipasi dan strategi terus dijalankan. Salah satunya adalah patroli pencegahan karhutla yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan (stakeholders).
Dalam hal ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah meminta program Patroli Terpadu yang melibatkan masyarakat untuk diperkuat. Hal tersebut penting sebagai suatu sistem pencegahan untuk mengendalikan karhutla sedini mungkin.
Teknologi modifikasi cuaca
Upaya lain untuk mencegah terjadinya karhutla adalah dengan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menciptakan hujan buatan di wilayah rawan karhutla.
Sebagai contoh upaya TMC di Provinsi Riau pada fase pertama 10 Maret – 5 April 2021 secara umum meningkatkan curah hujan sekitar 33%–64% terhadap curah hujan alamnya.
Manfaat TMC untuk Pengendalian Karhutla
1. Membasahi lahan gambut untuk menjaga kebasahannya sehingga mengurangi potensi karhutla.
2. Mengisi embung air, kanal, dan kolam retensi untuk persediaan air dalam penanggulangan karhutla.
3. Membantu memadamkan karhutla yang besar dengan area luas.
4. Mengatasi kabut asap akibat karhutla. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News