Perjanjian nuklir Iran kembali menjadi sorotan pada saat ini setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan akan kembali melakukan negosiasi terkait dengan perjanjian tersebut.
Hal itu menjadi angin segar dari hubungan AS dan Iran yang sempat memanas selama pemerintahan Presiden Donald Trump. Donald Trump saat itu memimpin Amerika Serikat untuk keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015.
Keluarnya Amerika Serikat dari perjanjian nuklir serta pemberian beberapa sanksi yang dilakukan Amerika kembali itu menyebabkan Iran membuat beberapa pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah diteken.
Iran saat ini berencana mengembangkan pengayaan uranium hingga mencapai 60% dengan proses saat ini mencapai 20%. Hal itu menyebabkan Presiden AS saat ini menginginkan pembahasan kembali dengan pihak Iran. Keinginan Presiden Joe Biden itu ditunjukkan dengan mencabut larangan perjalanan terhadap diplomat Iran. Dok. Media Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News