TAHU dan tempe merupakan lauk pauk yang khas dengan Indonesia serta menjadi makanan yang digemari masyarakat. Bahkan, makanan itu menjadi lirik salah satu lagu anak-anak pada masa lalu. Hal itu disebabkan melekatnya tahu dan tempe sebagai makanan khas masyarakat Indonesia.
Namun, saat ini masyarakat Indonesia harus kembali menggigit jari. Setelah kenaikan harga minyak goreng yang belum usai, produksi tahu dan tempe harus terganjal dengan naiknya harga bahan baku kedelai. Kondisi kenaikan harga yang signifikan itu membuat banyak produsen dan pengusaha tahu dan tempe harus mengecilkan ukuran produk mereka. Bahkan, beberapa pengusaha memilih menghentikan produksi untuk sementara.
Melambungnya harga kedelai ternyata disebabkan naiknya harga kedelai impor di pasaran internasional. Kenaikan harga kedelai itu disebabkan La Nina yang terjadi di Argentina dan Amerika Selatan serta adanya kebijakan restrukturisasi pangan babi menggunakan kedelai di Tiongkok. Bergantungnya Indonesia pada kedelai impor membuat kenaikan harga kedelai rentan terjadi dan sering kali menimbulkan permasalahan di kalangan pengusaha tahu dan tempe. Dok: Jeda Media Indonesia (IMR) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News