Wabah ini pun telah dikaitkan dengan perjalanan ke daerah endemik virus atau hewan impor yang membawa virus. Dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa siapa pun dapat berisiko tertular virus.
Anak-anak, wanita hamil dan orang yang immunocompromised dianggap sangat berisiko. "Siapa pun yang memiliki kontak dekat dengan seseorang yang menular akan berisiko," tulis rilis di situs web WHO, seperti yang dinukil laman CNBC.
Namun, vaksinasi cacar telah terbukti 85 persen efektif melawan cacar monyet. Selain itu, badan kesehatan masyarakat mendesak orang untuk mempraktikkan kebersihan yang baik dan seks yang aman untuk membantu mengendalikan penyebarannya.
Bila terkena cacar monyet
Siapa pun bisa tertular cacar monyet. Jika kamu menduga ada kemungkinan tertular cacar monyet, lakukan isolasi diri dari kontak fisik dengan orang lain dan segera mencari bantuan medis.Nah, untuk melindungi diri dari cacar monyet ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tertular virus.
Rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S., Layanan Kesehatan Nasional Inggris dan WHO meliputi:
1. Hindari melakukan kontak dengan orang yang baru saja didiagnosis dengan virus atau mereka yang mungkin telah terinfeksi,
2. Kenakan masker wajah jika berada dalam kontak dekat dengan seseorang yang memiliki gejala,
3. Hindari kontak dengan hewan yang dapat membawa virus. Ini termasuk hewan yang sakit atau mati dan terutama yang memiliki riwayat infeksi, seperti monyet, hewan pengerat, dan anjing padang rumput,
4. Latih kebersihan tangan yang baik, terutama setelah bersentuhan dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau diduga terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol,
5. Gunakan alat pelindung diri saat merawat pasien dengan infeksi cacar monyet yang dikonfirmasi atau diduga,
6. Hanya makan daging yang telah dimasak dengan matang.
Cacar monyet juga dapat ditularkan melalui permukaan dan bahan, jadi sebaiknya hindari menyentuh bahan yang pernah bersentuhan dengan manusia atau hewan yang sakit.
“Ini adalah virus yang sangat stabil di luar inang manusia, sehingga dapat hidup di benda-benda seperti selimut dan semacamnya,” kata Dr Scott Gottlieb, mantan komisioner FDA.
Sementara itu, Emmanuel Andre, profesor kedokteran di Universitas Ku Leuven Belgia, mengatakan kepada CNBC, “Praktik yang baik adalah mencuci pakaian dan seprai secara teratur pada suhu tinggi."
Yang harus diperhatikan, bila mereka berada di lingkungan berisiko tinggi, maka mereka harus mengambil tindakan pencegahan ekstra. (TIN) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News