LEMBAGA Eijkman merupakan lembaga yang didirikan Hindia Belanda pada 1888. Lembaga itu berfokus pada penelitian mikrobiologi pada awal pendirian di Indonesia. Pada awalnya lembaga ini didirikan untuk melakukan penelitian pada penyakit-penyakit yang ada di negara tropis.
Pada 1929, lembaga Eijkman meraih Nobel atas penemuan hubungan kekurangan vitamin B1 dengan penyakit beri-beri. Eijkman telah banyak berkiprah dalam dunia penelitian biomolekuler di Indonesia. Perannya dalam melakukan penelitian terus berlanjut, bahkan sampai saat ini telah banyak bekerja sama dengan lembaga internasional.
Selama pandemi covid-19, Eijkman juga banyak memberikan sumbangsih pada penanganan penyakit covid-19, seperti melakukan whole genome sequencing dan meneliti plasma konvalesen untuk penyembuhan covid-19. Saat ini Eijkman mulai melakukan penggabungan dengan BRIN. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penyelenggaraan instruksi presiden untuk penggabungan lembaga riset di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dok: Media Indonesia (IMR)