Akibat dan 6 Jenis Trauma Korban Pelecehan Seksual

Akibat dan 6 Jenis Trauma Korban Pelecehan Seksual

03 Agustus 2023 09:38
Jakarta: Akibat pelecehan seksual korban dapat menderita luka fisik ataupun psikis. Utamanya trauma yang berkepanjangan bila yang menjadi korban kekerasan adalah anak-anak. Ya, apa yang dialaminya bisa melekat dalam pikirannya sampai dia dewasa. 

 
Dampak yang diterima


Melansir dari laman Fakuktas hukum Universitas Indonesia, dampak psikologis korban kekerasan dan pelecehan seksual akan mengalami trauma yang mendalam. Selain itu, stres yang dialami korban dapat menganggu fungsi dan perkembangan otaknya.

Kedua, dampak fisik. Kekerasan dan pelecehan seksual pada anak merupakan faktor utama penularan Penyakit Menular Seksual (PMS). Pun korban berpotensi mengalami luka internal dan perdarahan. Bahkan pada kasus yang parah, kerusakan organ internal bisa terjadi.

Ketiga, dampak sosial. Korban kekerasan dan pelecehan seksual sering dikucilkan dalam kehidupan sosial, padahal dia juga tidak ingin hal ini terjadi. Seharusnya, sebagai keluarga, tetangga, atau sanak saudara, harus memberi motovasi dan dukungan moral agar korban seperti Michelle atau lainnya bisa bangkit dan kembali menjalani kehidupannya.

 
Trauma yang dialami


Apa yang telah dialami oleh Michelle, tentu bisa menjadi trauma tersendiri sepanjang hidupnya. Diperlukan pendampingan dan pengobatan khusus untuk mengatasi masalah tersebut. Lantas, trauma apa saja yang mungkin bisa dialami korban akibat pelecehan seksual? 

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa kemungkinan trauma yang terjadi, seperti yang telah dinukil dari Halodoc.


1. Depresi


Trauma ini paling sering terjadi pada korban akibat pelecehan seksual. Biasanya korban akan menyalahkan diri sendiri. Bisa juga memiliki emosi negatif, seperti sedih, marah, hingga putus asa. Bila dibiarkan depresi bisa lebih parah, dan bukan tidak mungkin akan terjadi penghilangan nyawa sendiri.

 
2. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)


Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami perasaan cemas hingga rasa takut berlebihan.

 
3. Sulit menjalin hubungan


Perasaan trauma dan ketakutan kekerasan seksual akan terjadi kembali, biasanya menjadi pemicu gangguan ini. Selain itu, ada perasaan malu bila ingin memulai hubungan baru di mana korban merasa dirinya sudah ternoda. Untuk itu diperlukan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

 
4. Gangguan makan


Ini bisa terjadi pada orang yang trauma akibat kekerasan seksual. Dirinya bisa menjadi makan lebih sedikit karena tidak nafsu makan. Atau justru lebih banyak makan sebagai bentuk pelampiasan. Gangguan makan yang bisa terjadi, antara lain anoreksia nervosa, bulimia, dan binge eating.

 
5. Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD)


Kondisi ini ditandai dengan penurunan hasrat terkait seksual atau tidak memiliki keinginan untuk berhubungan seksual. Pasalnya hal itu bisa membuatnya teringat kembali akan kejadian tidak menyenangkan yang pernah dialami.

 
6. Disosiasi


Merupakan pelepasan diri dari lingkungan nyata. Ini sebagai bentuk pertahanan pada otak terkait cara mengatasi trauma atas apa yang telah terjadi. Trauma ini bisa sebagai bagian dari amnesia atau masalah kepribadian ganda.

Ingat, jangan pernah takut untuk speak up bila mengalami kekerasan atau pelecehan seksual. Dan bagi keluarga, dampingi korban, berikan dukungan yang bisa membangkitkan semangat hidupnya. Berikan motivasi, dengan apa yang terjadi, dunia belum runtuh. Bila perlu temui psikolog untuk membantu menangani trauma yang dimiliki korban. Dok.Medcom.id/gaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WWD)

Grafis pelecehan seksual