BEBERAPA waktu lalu pemerintah Kazakhstan mengumumkan penaikan harga bahan bakar. Keputusan itu memicu protes di berbagai wilayah Kazakhstan. Penaikan harga tersebut dinilai memberatkan dan membuat kondisi perekonomian masyarakat semakin sulit.
Namun, protes yang awalnya menyasar harga bahan bakar itu terus berkembang menjadi protes politik. Aksi tersebut berkembang menjadi tuntutan agar Presiden Kassym-Jomart Kemelevich Tokayev turun. Permintaan itu bukan tanpa alasan. Presiden Tokayev dinilai dekat dengan penguasa terdahulu, Presiden Nursultan Nazarbayev.
Protes yang membesar itu sebetulnya merupakan ledakan atas ketidakpuasan masyarakat kepada pemerintahan sebelum Presiden Tokayev. Naiknya Presiden Tokayev yang dahulu merupakan kepala keamanan pemerintahan menambah daftar panjang kemarahan warga. Kemarahan itu dipicu monopoli dan tindakan represif pemerintahan Presiden Nazarbayev kepada masyarakat Kazakhstan pada masa pemerintahannya. Dok. Media Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News