Jakarta: Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus melakukan kunjungan selama empat hari di Indonesia. Kedatangan Paus tidak hanya ditunggu umat Katolik, melainkan seluruh elemen baik pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, hingga masyarakat.
Rangkaian kegiatan Paus di Indonesia di antaranya melakukan pertemuan dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, pertemuan dengan penerima manfaat organisasi di Kantor KWI, dan Misa Kudus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pada lawatan ke Asia-Pasifik ini, Indonesia dipilih menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus. Sebelumnya, Indonesia telah dikunjungi oleh Paus Paulus VI pada Desember 1970, kemudian oleh Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989.
Sementara sejarah kedekatan Indonesia dengan Vatikan tercermin saat Takhta Suci Vatikan menjadi negara pertama di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947.
Kedekatan Indonesia-Vatikan juga tidak lepas dari upaya Uskup Albertus Soegijapranata berinisiatif bersurat kepada Kardinal Fumasoni Biondi pada 18 Januari 1947.
Pada 25 Mei 1950 hubungan diplomatik Indonesia-Vatikan resmi terjalin.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Vatikan, dan menjadikan Indonesia sebagai barometer kehidupan beragama yang rukun dan damai di mata dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News