Jakarta: Genderang perang presiden baru kita, Prabowo Subianto terhadap kemiskinan langsung menyala saat menyampaikan pidato perdana setelah pelantikan, Minggu, 20 Oktober 2024.
Prabowo menyoroti warga yang hidupnya masih miskin, anak-anak yang tidak sarapan sebelum sekolah, sampai yang tidak punya pakaian.
"Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan," kata Presiden.
Presiden seolah mengingatkan kita terhadap kondisi sebenarnya tentang kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tren kemiskinan di Indonesia mengalami peningkatan. Dari 2019 hingga 2023 tercatat puncak kemiskinan pada tahun 2021 yaitu sebanyak 27,54 juta warga miskin.
Untuk memberantas kemiskinan, Presiden membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang dikepalai Biduman Sudjatmiko. Tugas Badan Pengentasan Kemiskinan sendiri yaitu menyusun rencana induk pengentasan kemiskinan di kementerian/lembaga, kemudian mengkoordinasikan aktivitas pengentasan kemiskinan di kementerian/lembaga.
Perang terhadap kemiskinan tersebut juga sejalan dengan keinginan Presiden bahwa Indonesia harus bisa swasembada pangan.
Seperti diketahui, BPS mencatat masih mengimpor beras sebanyak 3,05 juta ton, sementara gula sebanyak 3,38 juta ton, dan gandum 8,44 juta ton.
Untuk mewujudkan swasembada pangan, pemerintah membentuk kementerian koordinator bidang pangan, pengangkat utusan khusus presiden bidang ketahanan pangan.
Sementara targetnya adalah food estate berkelanjutan, 4 juta hektar luas panen, reformasi agraria, revitalisasi hutan rusak, dan digital farming.
Sumber: Badan Pusat Statistik Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News