7 Tradisi Idul Adha di Indonesia Sebelum Pandemi

7 Tradisi Idul Adha di Indonesia Sebelum Pandemi

19 Juli 2021 15:54
Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut dengan Lebaran Haji merupakan salah satu hari besar bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perayaan yang diperingati pada 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Islam ini berawal dari kisah bersejarah Nabi Ibrahim dan Ismail.  

Berikut tujuh tradisi Idul Adha di Indonesia sebelum pandemi Covid-19:

1. Meugang Di Aceh

Meugang adalah tradisi warga Aceh memasak daging sebelum Idul Adha untuk disantap bersama-sama keluarga dan sanak saudara

2. Gamelan Sekaten di Cirebon

Keraton Kesepuhan Cirebon biasanya menggelar tradisi Gamelan Sekaten, yaitu menabuh gamelan yang disakralkan, sesaat setelah Sultan selesai Sholat Ied dan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa

3. Apitan di Semarang

Menjelang Idul Adha, warga Semarang biasanya menggelar gunungan hasil bumi, dilanjutkan dengan masak dan makan bersama keluarga

4. Grebeg Gunungan di Yogyakarta

Tradisi "Hajad Dalem Garebeg Besar" digelar di Keraton Yogyakarta berupa beberapa gunungan hasil bumi yang diarak di sekitar keraton. Warga Jogja pun menyambutnya dengan berjalan dari dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman untuk berebut gunungan

5. Manten Sapi di Pasuruan

Hewan kurban dirias layaknya pengantin, diarak keliling kota, berkalung bunga tujuh rupa, dibalut kain kafan, sorban, dan sajadah 

6. Mepe Kasur di Banyuwangi

Tradisi dimana warga beramai-ramai menjemur kasur dijajar sepanjang jalan Desa Wisata Kemiren, simbol penolak bala dan perhatian ke kebersihan agar terhindar dari penyakit.

7. Kaul & Abda'u di Maluku

Di kota Ambon terdapat tradisi Kaul dan Abda'u, para pemuka adat dan agama akan menggendong kambing kurban yang akan disembelih menggunakan kain diarak keliling kampung diiringi takbir, zikir dan shalawat.

Dok. Medcom.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(KHL)

Grafis tradisi